Karakteristik Negara Jepang Sebagai Salah Satu Negara Maju di Dunia

Berbicara tentang negara maju, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju. Potensi lokasi, sumber daya alam, dan sumber daya budayanya sangat mendukung untuk menjadi sebuah negara maju. Sejumlah upaya terus dilakukan melalui berbagai aktivitas pembangunan yang bersifat fisik maupun nonfisik. Untuk pembangunan nonfisik tentu mengacu pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dimana peran sumber daya manusia sangatlah penting agar potensi yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal.

Akan tetapi, sampai saat ini, Indonesia belum dapat dikatakan sebagai negara maju. Beberapa indikator menunjukkan hal tersebut, seperti keadaan ekonomi, penguasaan iptek, dan kondisi pendidikannya yang masih kalah dengan negara lain. Walaupun di beberapa bidang negara kita masih unggul.

Lalu apa sebenarnya kriteria suatu negara dapat dikatakan sebagai negara maju? Suatu negara dapat dikelompokkan sebagai negara maju atau negara berkembang didasarkan atas kriteria tertentu. Kriteria tersebut mencakup hal-hal seperti Pendapatan per Kapita yang Tinggi, Tingkat Kemiskinan yang Rendah, Laju Pertumbuhan Penduduk yang Rendah, Tingkat Pendidikan Penduduk yang Tinggi, Kemajuan Teknologi yang Tinggi, Keadaan Sosial Budaya dimana Masyarakat di negara maju memiliki pola pikir yang logis,  dan Industrialisasi Berkembang Pesat. 

Apakah Indonesia telah berupaya untuk menjadi salah satu negara maju di dunia? Ya...! Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menjadi negara maju. Upaya tersebut telah menunjukkan hasilnya walaupun masih harus terus dikembangkan. Kelompok negara-negara maju seringkali diidentikkan dengan negara yang perkembangan ekonomi dan teknologinya maju pesat. Namun, sebenarnya aspek sosial budaya juga ikut menunjukkan perbedaan antara kelompok negara maju dengan yang belum maju. Pada kenyataannya, sejumlah negara maju di dunia tidak memiliki modal sumber daya alam yang memadai seperti Indonesia. Lalu apa yang menjadi modal mereka? Kualitas sumber daya manusia lah yang menjadi modal utama mereka untuk menjadi negara maju. Walaupun harus diakui juga kalau ada negara yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusianya.

Oke, sekarang kita tinggalkan Indonesia dan melihat negara lain di dunia yang termasuk dalam negara maju yaitu Jepang. Dan pada postingan kali ini kita akan mempelajari tentang negara Jepang sebagai perbandingan dengan Indonesia.

Apa yang pembaca ketahui tentang Jepang? Kimono, sumpit, atau Doraemon dengan kantong ajaibnya? Atau mungkin pemain sumo yang identik dengan badan gendut dan besar?  

Jepang adalah negara kepulauan di Asia timur yang letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, atau lebih tepatnya berada pada 30° LU – 47° LU dan 128° BT – 146° BT. Negara ini berbatasan dengan Korea Utara dan Korea Selatan, Rusia, dan China  di sebelah barat. Sedangkan di sebelah utara, timur, dan selatan berbatasan dengan Samudra Pasifik. Selain kimono, sumo dan Doraemonnya, negara ini merupakan salah satu negara industri yang produknya merambah ke berbagai belahan dunia bahkan sampai ke pelosok negeri. 
Keadaan Alam
Lokasi wilayah Jepang membuat Jepang memiliki ciri iklim musim dengan perubahan musim yang jelas. Mengingat wilayah Jepang membujur dari utara-selatan, suhu udara bervariasi sesuai dengan lintangnya. Pada musim dingin, suhu udara antara -7° C sampai dengan 7° C. Pada musim panas, suhu udara antara 21° –27° C. Curah hujan di Jepang umumnya tinggi, berkisar antara 840–3.050 mm per tahun.

Jepang terdiri atas 4 pulau besar yaitu;
  1. Hokaido (78.513 km2),
  2. Honsu (230.822km2), 
  3. Kyushu (42.030 km2), dan 
  4. Shikoku (18.782 km2).
Luas keseluruhan Jepang jika ditambah dengan kepulauan lainnya yang berukuran lebih kecil mencapai 377.835 km2. Jepang terletak di cincin api (ring of fire) yang terdiri atas banyak gunung api. Setidaknya terdapat 192 gunung api tersebar di negara ini. Salah satu diantaranya merupakan yang tertinggi di Jepang, yaitu Gunung Fuji (3.776 m). Tidak heran jika 25% dari wilayah negara ini tertutup lapisan vulkanik. Walaupun wilayahnya bergunung-gunung, tetapi di Jepang masih ditemukan sejumlah dataran yang sebarannya terbatas.

Selain memiliki banyak gunung api, Jepang juga dikenal sebagai negara yang sering mengalami bencana gempa bumi. Mengapa demikian? Jepang terletak pada daerah perbatasan antara lempeng Benua Asia dan Lempeng Samudra Pasifik. Lempeng Benua Asia terangkat karena berat jenisnya yang lebih ringan sehingga membentuk Kepulauan Jepang. Pertemuan atau tumbukan kedua lempeng tersebut juga menimbulkan gejala gempa dan gunung api. Fenomena tersebut mirip dengan Indonesia yang juga berada pada perbatasan zone tumbukan Lempeng Benua Asi dengan lempeng Samudra Hindia dan Pasifik. Walaupun dikenal sebagai negara industri, ternyata 67% wilayah Jepang masih merupakan hutan. Beberapa jenis tumbuhan yang dapat dijumpai di antaranya adalah pohon ek, kapur barus, bambu, maple, birch,  beech, dan poplar.
Sumber Daya Alam
Jepang sangat bergantung pada bahan mentah dan bahan bakar hasil impor karena Jepang memiliki sumber daya mineral yang sangat terbatas. Hasil tambang dari dalam negeri sangat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan industrinya. Beberapa hasil tambang tersebut adalah batu bara (kualitas rendah), timah, seng, mangan, tungsten, antimoni, dan krom. Untuk minyak bumi dapat ditemukan di Honshu Utara tetapi produksinya sangat sedikit dan jauh dari kebutuhan. Sumber daya mineral yang cukup terpenuhi adalah belerang, hal ini karena Jepang memiliki banyak gunung api, sehingga belerang cukup terpenuhi disana.

Bagaimana dengan kegiatan pertanian disana? Hasil pertanian hanya menyumbang sedikit terhadap pendapatan nasional Jepang. Lahan pertanian umumnya dimanfaatkan untuk bahan pangan, terutama padi, kentang, lobak, kol, ketimun, tomat, selada, bayam, wortel serta beberapa tanaman buah seperti jeruk dan apel. Berbeda dengan sektor pertanian, sektor perikana berkembang pesat disana. Salah satu faktornya adalah Jepang merupakan negara yang penduduknya sangat menyukai ikan. Beberapa jenis ikan yang diperoleh adalah ikan saury, bonito, cod, ikan salem, dan ikan trout laut. Hasil tangkapan ikannya terutama diperoleh dari wilayah pertemuan Arus Laut Dingin Oyashio dan dan Laut Hangat Kuroshio.

Keadaan Sosial dan Budaya
Sebanyak 91% penduduk Jepang tinggal di daerah perkotaan (WPDS, 2013). Kota besar seperti Tokyo (36.507 juta jiwa), Osaka-Kobe (11.325 juta jiwa), Nagoya (3.257 juta jiwa), Fukuoka-Kitakyushu (2.809 juta jiwa), Sapporo (2.673 juta jiwa) (2009) tumbuh sangat pesat. Etnik yang dominan di Jepang adalah etnik Jepang (98,5%), Korea (0,5%), China (0,4%), dan yang lainnya (0,6%). Agama yang dianutnya terdiri atas Shinto (83,9%), Buddha (71,4%), Kristen (2%) dan yang lainnya (7,8%). Persentase totalnya mencapai lebih dari 100% karena banyak penduduk Jepang yang menganut agama Shinto dan juga Buddha.

Kebudayaan bangsa Jepang banyak terpengaruh kebudayaan Cina. Akan tetapi, di antara keduanya terdapat perbedaan. Beberapa budaya Jepang yang khas adalah canoya (upacara minum teh), judo jieijitsu dan karate, ikebana (seni tata kebun dan merangkai bunga), kabuki (sendratari), jokeri (sandiwara boneka).

Di bidang agama Jepang mengenal Shintoisme yang menunjukkan perpaduan antara penyembahan kepada Dewa Matahari (Amaterazu) dan pemujaan arwah nenek moyang. Agama Shinto hanya dipeluk khusus oleh penduduk Jepang. Di setiap rumah di Jepang terdapat altar. Oleh penduduk Jepang altar digunakan sebagai tempat pemujaan Shinto yang mengajarkan bahwa Tenno adalah penjelmaan Dewa Matahari. Jepang disebut juga Negeri Matahari Terbit. Di samping agama Shinto, di Jepang terdapat juga agama lain, yaitu Islam, Kristen, dan Katolik. Akan tetapi, penganut agama-agama tersebut relatif kecil.

Bangsa Jepang sangat terkenal sebagai bangsa pekerja keras dan disiplin. Mereka mencurahkan segenap perhatian dan komitmennya untuk pekerjaan. Tidak heran jika kualitas hasil pekerjaannya diakui sangat tinggi. Karena itulah, mereka menjadi negara terkemuka dalam bidang industri dan perdagangan walaupun sumber daya alamnya terbatas. Negeri dengan jumlah penduduk 127,3 juta jiwa (WPDS, 2013) atau terbesar ke-10 ini tidak hanya besar dari sisi jumlah, tetapi juga kualitas manusianya. Semangat atau etos kerja dikenal sangat tinggi dan tidak lepas dari beberapa prinsip yang dipegang teguh oleh mereka dalam bekerja. Beberapa prinsip tersebut adalah seperti berikut.
1. Bushido
Prinsip ini merupakan semangat bekerja keras tak kenal lelah dalam belajar dan bekerja. Integritas merupakan nilai Bushido yang paling utama. Kata integritas mengandung arti jujur dan utuh. Keutuhan yang dimaksud adalah keutuhan dari seluruh aspek kehidupan, terutama antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Nilai ini sangat dijunjung tinggi dalam falsafah bushido, dan merupakan dasar bagi insan manusia untuk lebih mengerti tentang moral dan etika.Prinsip Bushido diturunkan oleh mereka dari generasi ke generasi.

2. Samurai
Prinsip samurai mengajarkan tentang harga diri dan tak kenal menyerah. Prinsip inilah yang selalu dipegang dan digunakan untuk membangun ekonomi mereka. Selain itu, Keberanian merupakan sebuah karakter dan sikap untuk bertahan demi prinsip kebenaran yang dipercayai meski mendapat berbagai tekanan dan kesulitan. Keberanian juga merupakan ciri para samurai, mereka siap dengan risiko apapun termasuk mempertaruhkan nyawa demi memperjuangkan keyakinan. Keberanian mereka tercermin dalam prinsipnya yang menganggap hidupnya tidak lebih berharga dari sebuah bulu. Namun demikian, keberanian samurai tidak membabibuta, melainkan dilandasi latihan yang keras dan penuh disiplin.

3. Budaya Keishan
Budaya keishan adalah budaya kerja yang kreatif dan inovatif serta produktif menuntut kesungguhan, kerajinan, minat, dan keyakinan dalam bekerja. Budaya ini juga mendorong munculnya kemauan untuk belajar dari orang lain. Contoh pengaplikasian budaya keishan oleh orang jepang adalah mereka selalu membuat peemuan-penemuan baru dan selalu melakukan inovasi yang lebih demi kemajuan bangsa dan dunia.

4. Prinsip Kai Zen
Prinsip kai zen adalah prinsip yang sangat menekankan pentingnya tepat waktu atau sesuai jadwal dalam bekerja. Jika tidak, akan terjadi keterlambatan sehingga perusahaan dan konsumen akan mengalami kerugian. Intinya, waktu dan biaya harus optimal untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Inilah mengapa jepang industrinya sangat maju karena Sumber daya manusianya sangat berkualitas.

Orang Jepang juga memiliki kebiasaan seperti pembagian yang tegas antara kerja dan istirahat: malu jika pulang kerja lebih cepat, patuh dan loyal pada perusahaan. Semua prinsip dan kebiasaan ini menjadi faktor penting dalam kemajuan bangsa Jepang.

Berbagai kemajuan ekonomi yang telah dicapai membuat bangsa Jepang memiliki keadaan sosial ekonomi yang lebih baik. Berdasarkan data Bank Dunia, PDB per kapita Jepang pada tahun 2013 mencapai angka 38.492 dolar AS. Ini berarti setiap penduduk Jepang memiliki pendapatan sebesar 38.492 dolar AS per tahun.

Jepang dan Indonesia telah lama menjalin kerja sama dalam bidang ekonomi. Indonesia merupakan eksportir terbesar ke-7 ke Jepang. Posisi pertama China, berikutnya AS, Australia, Arab Saudi, UEA, dan Korea. Sementara itu, Jepang merupakan investor asing terbesar di Indonesia. Sekitar 1.000 perusahaan Jepang beroperasi di Indonesia dengan mempekerjakan sekitar 32.000 pekerja Indonesia (BKPM, 2012). Jumlah tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan dengan jumlah perkerja Indonesia di negara lainnya.

Ekspor Indonesia ke Jepang umumnya berupa bahan baku industri dan sumber energi. Beberapa komoditas dari Indonesia yang diekspor ke Jepang di antaranya adalah minyak, gas alam cair, batu bara, tekstil, pulp, udang, mesin, dan tekstil. Indonesia mengimpor komoditas dari Jepang di antaranya berupa mesin-mesin dan suku cadang, baja, perlengkapan listrik, plastik dan kimia, alat transportasi, suku cadang mobil, dan elektronik. Untuk mendorong perdagangan dan investasi, pemerintah kedua negara menandatangani persetujuan yang disebut Economic Partnership Agreement (EPA).

Hubungan politik Indonesia dan Jepang telah berjalan cukup lama dan harmonis setelah kedua negara ini memperbaiki keadaan akibat perang. Indonesia dan Jepang menyadari bahwa potensi keuntungan yang bisa diperoleh kedua negara karena hubungan tersebut sangatlah besar. Jepang melihat posisi strategis hubungan dengan Indonesia dan negara di Asia Tenggara lainnya.
Beberapa keuntungan tersebut adalah seperti berikut.
  1. Jaminan keamanan lalu lintas ekspor Jepang ke negara lain.
  2. Posisi negara lepas pantai terhadap negara daratan.
  3. Sumber bahan mentah dan energi bagi industri Jepang.
  4. Daerah pemasaran berbagai hasil produksi Jepang.
Peran penting Jepang bagi Indonesia tidak hanya sebatas ekonomi, tetapi juga pendidikan. Jumlah mahasiswa Indonesia di Jepang mencapai sekitar 3.000 orang. Jepang bisa dikatakan sebagai salah satu negara yang berperan besar dalam peningkatan SDM Indonesia. Pemerintah Jepang menyelenggarakan program beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa Indonesia. Kerjasama pendidikan dengan Jepang juga disokong dengan beasiswa yang dan pendidikannya dibiayao pemerintah Indonesia sendiri.

Selain itu, Jepang juga membantu Indonesia dalam pengembangan infrastruktur dan bantuan yang sifatnya sosial seperti bantuan penanganan korban bencana alam.
LihatTutupKomentar