Energi dan Perubahannya

Mobil-mobilan dapat bergerak maju, mundur, berputar dan berpindah tempat karena ada sesuatu yang menggerakkannya. Adalah gaya membuat mobil-mobilan dapat bergerak. Gaya merupakan tarikan atau dorongan yang terjadi terhadap suatu benda. Gaya bisa menyebabkan perubahan posisi, gerak atau perubahan bentuk pada benda.

Lalu mungkinkah mobil-mobilan itu dapat bergerak tanpa kita harus menyentuhnya secara langsung? Jawabannya adalah mungkin. Beberapa mobil-mobilan dirancang khusus untuk hal ini. Mobil-mobilan dilengkapi dengan sumber energi listrik berupa baterai. Energi listrik yang ada dalam baterai digunakan untuk menggerakkan mobil-mobilan. Jadi, terjadi perubahan bentuk energi, yaitu dari energi listrik menjadi energi gerak.

Mobil-mobilan yang lebih canggih dapat dikendalikan dari jauh tanpa menyentuhnya secara langsung, yaitu dengan menggunakan remote control. Alat ini juga memanfaatkan energi listrik. Di negara-negara maju bahkan membuat mobil dengan tenaga listrik. Lalu apakah listrik itu? Dari mana listrik diperoleh? Mari kita pelajari bersama.

A. Gaya dan Gerak

Seperti telah disebutkan diawal bahwa tarikan atau dorongan menyebabkan benda bergerak. Kita ambil ilustrasi seorang pedagang bakso mendorong gerobaknya sehingga bergerak, pemain bola menendang bola sehingga bola melayang, dan pegas yang ditekan kemudian dilepaskan mengalami perubahan bentuk. Inilah sebagian contoh pengaruh gaya yang diberikan pada benda.

1. Pengaruh Gaya terhadap Gerak Benda
Benda dapat bergerak, berpindah tempat, dan berubah bentuk, jika ada gaya yang mengenai benda itu. Seorang pemain bola voli melakukan servis, sehingga menyebabkan bola yang semula diam menjadi bergerak. Bola servisan itu akan diterima pemain lawan, kemudian dipukul untuk dioper ke pemain lain, di smash, lalu dikembalikan lagi kepada pemain lawan. Ini menyebabkan bola mengalami perubahan arah gerak.

Konsep gaya yang memengaruhi gerak benda dimanfaatkan dalam pembuatan beberapa alat, seperti jungkat-jungkit dan katapel.

a. Jungkat-Jungkit
Jungkat-jungkit adalah salah satu jenis tuas atau pengungkit. Jungkat-jungkit dapat bergerak naik-turun karena diberi gaya. Ketika seorang anak yang sedang bermain jungkat-jungkit menghentakkan kaki ke lantai, maka anak yang lain akan bergerak turun, sedangkan anak tersebut terangkat ke atas. Dan begitupun sebaliknya. Keadaan seperti ini berlangsunga terus-menerus dan berlangsung secara berulang-ulang selama anak tersebut dan temannya menghentakkan kaki secara bergantian. Dorongan kaki ke lantai menyebabkan papan terangkat ke atas. Jadi, adanya gaya mengakibatkan gerakan jungkat-jungkit ke atas dan ke bawah.

b. Katapel
Ketapel adalah perangkat mekanik yang bisa digunakan untuk melempar benda pada jarak yang jauh. Ketapel yang kita kenal yaitu sebuah alat mainan untuk melempar batu. Sebuah ketapel biasanya terbuat dari kayu dengan dua karet yang di ikatkan pada kedua sisinya.

Karet pada katapel adalah benda yang sifatnya elastis. Oleh karena itu, ketika ditarik akan menimbulkan gaya pegas. Kerikil yang diletakkan pada bantalan kemudian ditarik dan dilepaskan menyebabkan kerikil dapat terlempar. Jauh dekatnya jarak jatuh kerikil, tergantung pada kuat lemahnya dalam menarik ban karet. Kerikil jatuh pada jarak yang cukup jauh jika kita menarik ban karet dengan kuat. Semakin kuat tarikan ban karet, berarti semakin besar gaya yang diberikan.

Setiap gaya aksi akan selalu diikuti gaya reaksi. Gaya yang diberikan pada ban karet merupakan gaya aksi dan akan menimbulkan gaya yang sama besar seperti yang dihasilkan oleh ban karet. Inilah gaya reaksi yang melontarkan kerikil. Semakin besar gaya yang diberikan, maka makin besar pula gaya yang dihasilkan ban karet. Gaya yang besar menyebabkan kerikil bergerak lebih cepat sehingga dapat mencapai jarak yang jauh. Sementara itu, jika kita menarik ban karet dengan lemah, berarti gaya yang
diberikan pada ban karet kecil. Gaya yang kecil menyebabkan gaya yang diberikan ban karet pada kerikil juga kecil. Hal ini mengakibatkan kerikil bergerak lebih lambat dan jatuh pada jarak dekat.

Hal serupa juga terjadi pada busur yang ditarik ke belakang dengan anak panah. Anak panah akan melesat jauh bila busur ditarik dengan kuat ke belakang. Namun, anak panah akan melesat dekat bila busur ditarik ke belakang dengan lemah.
Sekilas Mengingat
Gaya memengaruhi gerak benda. Beberapa alat yang prinsip kerjanya memanfaatkan konsep gaya adalah jungkat-jungkit dan katapel.
2. Gaya dan Gerak pada Beberapa Alat
Gaya dapat menimbulkan gerak pada benda. Konsep ini diterapkan dalam penggunaan alat-alat yang sering kita jumpai. Alat penghubung antara ruang satu dengan ruang lainnya adalah pintu. Pintu dapat terbuka atau tertutup jika kita memberikan tarikan atau dorongan pada benda itu. Contoh lain yaitu pada tas sekolah. Untuk membuka dan menutup tas, bagian resleting harus ditarik. Tarikan yang diberikan berikan pada kancing tarik menyebabkannya terbuka. Tarikan adalah bentuk gaya, gaya menyebabkan benda bergerak.

Selain karena tarikan, gerak benda juga terjadi karena adanya dorongan. Hal ini dapat diamati ketika seseorang sedang bersepeda. Ketika bersepeda, kita menginjak pedal sepeda yang berarti kita memberikan dorongan pada pedal, sehingga menyebabkan sepeda bergerak maju. Sepeda hanya bisa bergerak jika pada pedal diberikan dorongan dan sepeda tidak dapat bergerak jika pedal ditarik ke belakang.

B. Energi Listrik

Listrik adalah salah satu bentuk energi dan dapat berubah menjadi bentuk energi lainnya. Listrik sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Manusia melakukan banyak kegiatan yang berhubungan dengan alat-alat yang membutuhkan energi listrik. Dengan adanya energi listrik maka lampu dapat menyala, setrika menjadi panas, dan komputer dapat menyala. Lalu darimana energi listrik berasal?

1. Gejala Kelistrikan
Gejala kelistrikan dapat kita amati pada peristiwa sebuah penggaris plastik digosok-gosokkan pada rambut yang kering. Selanjutnya, penggaris tersebut didekatkan pada potongan-potongan kertas. Yang terjadi ternyata, potongan-potongan kertas itu menempel pada penggaris. Penggaris yang digosok menjadi bermuatan listrik. Benda yang bermuatan listrik mempunyai gaya listrik sehingga dapat menarik benda-benda ringan yang berada di dekatnya. Muatan pada penggaris bersifat diam sehingga muatan listrik itu disebut muatan listrik statis.

Listrik statis adalah listrik yang tidak mengalir atau listrik yang muatan-muatan listriknya berada dalam keadaan diam. Listrik statis merupakan bentuk listrik yang dihasilkan bila beberapa benda digosokkan satu sama lain.

Lalu apakah harus rambut kering? Jawabannya adalah Iya..!! Karena air mempunyai sifat konduktor yang kurang baik dan energi yang ditimbulkan akibat gosokan antara rambut basah dan sisir plastik akan diserap oleh air tersebut, sehingga tidak muncul gejala kelistrikannya.

2. Sumber Energi Listrik
Sumber energi listrik adalah semua benda yang dapat menghasilkan energi listrik. Seperti pada senter. Senter dapat menyala karena adanya baterai. Jadi, baterai adalah sumber energi listrik. Lalu apakah energi listrik lainnya?

a. Baterai
Baterai merupakan sumber energi yang menyimpan energi kimia dan mengeluarkannya dalam bentuk energi listrik. Baterai terdiri atas tiga komponen penting, yaitu:

  1. batang karbon (C), sebagai kutub positif baterai;
  2. seng (Zn), sebagai kutub negatif baterai;
  3. pasta kering, berfungsi sebagai penghantar arus listrik.

b. Aki
Aakumulator atau sering disebut dengan aki adalah salah satu komponen utama dalam kendaraan bermotor, baik mobil maupun motor. Kendaraan tersebut memerlukan aki untuk dapat menghidupkan mesin mobil. Aki berisi zat kimia yang berupa cairan. Oleh karena itu, aki disebut elemen basah. Tegangan listrik yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan baterai, yaitu 6 V, 9 V, dan 12 V.

Energi kimia yang disimpan dalam aki suatu saat akan habis. Namun, aki masih bisa digunakan lagi, apabila dilakukan pengisian ulang dengan cara penyetruman pada aki. Ketika dilakukan pengisian aki, terjadi perubahan bentuk energi, yaitu dari energi listrik menjadi energi kimia. Sementara itu, ketika sebuah aki digunakan terjadi perubahan bentuk energi, dari energi kimia menjadi energi listrik.

c. Dinamo
Dinamo dapat kita jumpai pada sebuah sepeda. Dinamo sepeda dapat menghasilkan energi listrik yang digunakan untuk menyalakan lampu sepeda. Dinamo sepeda terdiri atas magnet dan suatu kumparan. Bagian magnet yang dapat berputar dihubungkan dengan poros ke roda dinamo. Bagian roda dinamo ditempelkan pada ban sepeda. Jika sepeda dijalankan, maka roda pada dinamo akan memutar magnet. Hal ini menyebabkan timbulnya aliran listrik pada kumparan. Arus listrik pada kumparan akan dialirkan ke lampu sehingga lampu dapat menyala. Lampu akan menyala lebih terang saat sepeda dikayuh dengan cepat. Kayuhan yang semakin cepat menghasilkan energi yang semakin besar pula. Jadi, dinamo mengubah energi gerak menjadi energi listrik.

d. Generator
Generator adalah sebuah alat yang dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Stasiun pembangkit listrik bekerja menggunakan generator untuk menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang sangat besar, kemudian disalurkan ke rumah-rumah dan pabrik-pabrik. Sistem pembangkitan listrik yang memanfaatkan generator menggunakan penggerak yang berupa mesin turbin, mesin diesel, atau mesin baling-baling. Cara kerja generator mirip dengan dinamo sepeda. Pada dasarnya mesin generator juga memiliki magnet yang dikelilingi kumparan. Dari kumparan ini juga listrik dihasilkan.

3. Rangkaian Listrik
Listrik dapat dibawa melalui kawat penghantar dari pusat pembangkit listrik ke rumah-rumah penduduk, dan dapat diubah menjadi panas, cahaya, dan energi gerak. Arus listrik dapat mengalir ke alat-alat listrik melalui suatu rangkaian listrik. Rangkaian listrik ada yang rumit dan ada yang sederhana.

Listrik yang berasal dari baterai mengalir melalui kabel, kemudian ke bola lampu, lalu kembali ke baterai. Akibatnya, bola lampu menyala. Inilah yang dinamakan rangkaian listrik. Lampu dapat menyala jika rangkaian listrik tertutup, artinya dalam rangkaian itu tidak ada ujung dan pangkalnya, sehingga arus dapat mengalir dari kutub positif (+) ke kutub negatif (-) melalui kabel penghantar secara terus-menerus.

Salah satu komponen penting dalam suatu rangkaian listrik adalah sumber arus listrik, misalnya baterai. Baterai dapat disusun secara berderet, berjajar, atau campuran antara keduanya.
Gambar diatas adalah susunan baterai dalam suatu rangkaian listrik:
(a) rangkaian seri,
(b) rangkaian paralel, dan
(c) rangkaian campuran.

Dua baterai atau lebih yang dirangkai secara berderet disebut rangkaian seri. Namun, apabila baterai-baterai itu disusun secara berjajar maka disebut rangkaian paralel. Sementara itu, baterai yang disusun secara seri dan paralel menghasilkan rangkaian campuran.

Susunan baterai dalam suatu rangkaian memengaruhi nyala lampu. Tiga buah baterai yang disusun secara seri menghasilkan energi yang lebih besar sehingga arus yang mengalir juga lebih besar. Akibatnya, bola lampu akan menyala lebih terang jika dibandingkan dengan menggunakan satu baterai saja. Selain baterai, komponen listrik lain adalah lampu. Sama halnya seperti baterai, lampu juga juga dapat dirangkai secara seri, paralel, atau campuran keduanya. Perhatikan gambar berikut;
Gambar diatas merupakan gambar dusunan lampu dalam suatu rangkaian listrik:
(a) rangkaian seri,
(b) rangkaian paralel, dan
(c) rangkaian campuran.

Pada pemasangan lampu secara seri, apabila salah satu lampu padam, maka kedua lampu yang lain juga ikut padam. Hal yang berkebalikan terjadi pada lampu yang dirangkai secara paralel. Apabila salah satu lampu padam, lampu lainnya tetap menyala terang. Itulah sebabnya listrik di perumahan penduduk dirangkai secara paralel. Contoh lainnya adalah rangkaian listrik pada lampu hias. Lampu hias dirangkai secara paralel sehingga jika salah satu lampu padam, lampu lainnya tidak ikut padam.
Sekilas mengingat
Rangkaian listrik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran.
4. Konduktor dan Isolator
Benda tertentu memiliki kemampuan dalam menghantarkan panas. Bagaimana dengan kemampuan benda dalam menghantarkan listrik? Sama halnya seperti panas, listrik juga dapat merambat. Listrik dapat mengalir dalam suatu rangkaian karena adanya penghantar. Penghantar yang biasanya digunakan adalah kabel. Bahan kabel terbuat dari tembaga karena tembaga dapat menghantarkan listrik dengan baik.

Benda-benda yang terbuat dari bahan logam, seperti besi, baja, dan tembaga, dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Bahan yang dapat dialiri listrik ini disebut konduktor listrik. Sementara itu, benda-benda yang terbuat dari kayu, plastik, dan kaca tidak dapat menghantarkan arus listrik. Bahan-bahan ini disebut isolator listrik.

5. Perubahan Energi listrik menjadi Bentuk Energi Lain
Listrik sangat penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Berbagai peralatan listrik baik yang ada di rumah, di sekolah, atau di kantor tidak dapat berfungsi tanpa adanya listrik. Dari mana energi listrik untuk menyalakan peralatan itu diperoleh? Perumahan penduduk, sekolah, industri dan perkantoran memperoleh energi listrik dari pusat pembangkit listrik. Energi listrik dari pusat pembangkit listrik dapat digunakan untuk menghasilkan energi cahaya, panas, bunyi, dan gerakan.

Hukum energi berbunyi bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat berubah dari bentuk yang satu menjadi bentuk energi lainnya. Begitupun dengan listrik. Energi listrik juga dapat berubah menjadi energi bunyi, energi cahaya, energi gerak dan energi lainnya. Beberapa perubahan pada energi listrik antara lain adalah:

1. Energi listrik menjadi energi cahaya
Listrik akan bertransformasi membentuk energi cahaya yang bermanfaat untuk memberikan penerangan. Contohnya adalah pada lampu pijar. Selain itu, apabila lampu piker dihidupkan beberapa saat kemudian lampu akan terasa panas yang merupakan perubahan energi menjadi energi kalor atau panas. Dari sebuah lampu pijar energi listrik telah berubah menjadi energi cahaya serta energi kalor.

2. Energi listrik berubah menjadi energi kalor
Prinsip perubahan energi listri menjadi energi kalor adalah ketika energi listrik dialirkan maka akan terjadi sebuah energi panas. Kita dapat melihat perubahan energi ini pada heater (teko pemanas) atau pada kompor listrik. Begitu listrik dialirkan pada peralatan rumah tangga tersebut maka akan terjadi perubahan panas sehingga air akan mendidih di dalam teko air panas.

Begitu juga dengan kompor listrik, panas yang dihasilkan dapat memasak makanan menjadi matang. Hal ini dikarenakan pada penghantar yang ada pada peralatan rumah tangga tersebut yang menggunakan besi. Besi merupakan sebuah penghantar panas yang cukup baik, ketika listrik dinaikkan maka besi akan menjadi panas yang menghasilkan sumber energi panas.

3. Energi listrik yang berubah menjadi energi kimia
Perubahan energi listrik yang bertransformasi menjadi energi kimia terjadi saat energi listrik yang dilepaskan akan menjadi sebuah energi kimia, hal ini dapat terlihat pada proses pelapisan emas yang membutuhkan energi listrik yang mampu mengurai senyawa kimia pada logam emas yang perlahan terlepas menjadi partikel dalam ukuran kecil yang nantinya akan melapisi perhiasan emas.

4. Energi listrik yang berubah menjadi energi gerak
Energi listrik yang berubah menjadi energi gerak dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari yaitu berupa kipas angin, atau dynamo sepeda. Dengan energi listrik yang dihasilkan mampu menggerakkan kipas angin maupun sepeda listrik.
LihatTutupKomentar