Mengenal Tari Pendet Dari Bali, Tema 6, Subtema 2, Pembelajaran 6

Mengenal Tari Pendet dari Bali-Tari Pendet merupakan salah satu tari tradisonal Bali yang sangat populer. Lahirnya tari Pendet berawal dari ritual sakral Odalan di Pura yang disebut dengan mamendet atau mendet. Mendet dimulai setelah pendeta Hindu mengumandangkan mantra dan setelah pementasan Topeng Sidakarya. Tari ini dipentaskan secara berpasangan atau secara masal dengan membawa perlengkapan, berupa bokor, sesajen, dan bunga.

Pendet disepakati lahir pada tahun 1950. Tari Pendet ini masih tetap mengandung kesan sakral dan religius meskipun dipentaskan di sebuah acara yang tidak berhubungan dengan kegiatan keagamaan. Pada tahun 1961, I Wayan Beratha memodifikasi tari Pendet hingga menjadi tari Pendet yang sering kita saksikan sekarang. Beliau juga menambah penari Pendet menjadi lima orang. Setahun kemudian, I Wayan Beratha dan kawan-kawan menyajikan tarian Pendet massal yang ditarikan oleh 800 orang penari untuk ditampilkan di Jakarta dalam acara pembukaan Asian Games. Kemudian pada tahun 1967, koreografer tari Pendet Modern, I Wayan Rindi, mengajarkan dan meneruskan tarian Pendet kepada generasi muda. Selain Pendet, beliau juga mengajarkan dan melestarikan tari Bali lainnya kepada keluarganya maupun lingkungan di luar keluarganya.
Tari Pendet menceritakan tentang dewi-dewi kahyangan yang turun ke bumi. Biasanya tari Pendet ini dibawakan secara berkelompok atau berpasangan oleh remaja putri. Para penari Pendet berbusana layaknya penari upacara keagamaan. Setiap penari akan membawa sesaji berupa bokor yang di dalamnya terdapat bunga warna-warni. Pada akhir tarian, bunga ini akan ditaburkan ke tamu undangan sebagai sebuah simbol penyambutan.

Tari Pendet menggunakan pola lantai yang sangat sederhana dibandingkan pola lantai tarian bali lainnya. Tari Pendet hanya menggunakan pola lantai berbentuk huruf V, pola lantai lurus, dan pola menghadap ke samping kanan dan kiri. Seperti halnya tarian tradisional kebanyakan, pola lantai pada tari Pendet tidak memiliki makna khusus. Tidak seperti tari Bedhaya dari Yogyakarta yang memiliki makna di setiap pola lantai tariannya.
Sumber : /search?q=tari-pendet

Ayo Menulis!
Apa saja hal penting yang kamu temui pada setiap paragraf di dalam bacaan? Gunakan tabel berikut untuk menuliskannya. Gunakanlah kalimat lengkap dan kata-kata baku dengan tepat.
ParagrafHal-Hal Penting dari Bacaan
Pertama
  1. Tari Pendet merupakan salah satu tari tradisonal Bali yang sangat populer.
  2. Lahirnya tari Pendet berawal dari ritual sakral Odalan di Pura yang disebut dengan mamendet atau mendet.
  3. Tari ini dipentaskan secara berpasangan atau secara masal dengan membawa perlengkapan, berupa bokor, sesajen, dan bunga.
Kedua
  1. Pendet disepakati lahir pada tahun 1950.
  2. Pada tahun 1961, I Wayan Beratha memodifikasi tari Pendet hingga menjadi tari Pendet yang sering kita saksikan sekarang

Ketiga
  1. Tari Pendet menceritakan tentang dewi-dewi kahyangan yang turun ke bumi.
Keempat
  1. Tari Pendet menggunakan pola lantai berbentuk "V", pola lantai lurus, dan pola menghadap ke samping kanan dan kiri.
Kamu mungkin dapat melihat bahwa pada tari daerah seperti tari Pendet menggunakan pola lantai tertentu pada tariannya. Pola lantai ini ada yang bermakna tertentu ada juga yang tidak. Tarian Bedhaya dari Jawa Tengah memiliki makna pada setiap pola lantai yang dibuat penari. Tetapi pada tari lainnya seperti tari Pendet, pola lantai tidak memiliki makna tertentu.

Setiap kegiatan yang kita lakukan pasti melibatkan hak dan kewajiban. Baik hak dan kewajiban kita maupun orang lain. Baik yang berhubungan langsung dengan diri sendiri maupun dengan orang lain. Pada saat kamu mempresentasikan sesuatu, kamu mempunyai kewajiban untuk mempersiapkan dengan baik sehingga kamu berhak mendapatkan kepuasan atas usahamu.

Pada saat orang lain melakukan presentasi, kamu mempunyai kewajiban untuk memberikan kesempatan dan menghargai usahanya dengan memberikan perhatian dan tidak menertawakannya. Kewajiban yang kamu lakukan itu untuk membantu temanmu mendapatkan kesempatan presentasi dengan baik, sebagai haknya.
LihatTutupKomentar