Bagaimana Produk Batik Bisa Mendunia, Tema 4, Subtema 1, Pembelajaran 2

Tahukah kalian bahwa batik Indonesia sudah mendunia? Ini membuktikan bahwa produk Indonesia juga mampu bersaing di era globalisasi. Dan sebagai warga negara Indonesia tentunya kita sangat bangga dengan hal tersebut. Dan pada pembelajaran kali ini kita akan mencari tahu lebih lanjut tentang bagaimana produk batik bisa mendunia. Serta bagaimana penggunaan reklame untuk mempromosikan suatu produk termasuk produk kerajinan batik.

Tak akan ada habisnya jika membahas tentang kebudayaan Indonesia. Kerajinan batik adalah salah satu identitas dan kebanggaan bangsa Indonesia. Kain batik saat ini sudah menjadi warisan budaya nasional, bahkan sampai ada hari dimana ada peringatannya sendiri yaitu hari batik. Jika kita bicara tentang batik Indonesia, ada banyak sekali jenis dan ragam corak batik Nusantara. Bahkan setiap daerah penghasil batik, biasanya memiliki torehan coraknya sendiri, yang tak bisa ditiru pengrajin batik lain. Sesuatu yang justru membuat lukisan batik kita semakin kaya. Hanni anak seorang pengrajin batik. Ayahnya seorang pengusaha kain batik. Dahulu usah ayah Hanni kecil. Ayah Hanni terus berusaha mengembangkan usahanya sehingga kain batiknya bisa terjual sampai luar negeri. Ayah Hanni menggunakan reklame untuk mempromosikan produk batiknya.

Ayo Mengamati
Berikut adalah reklame milik ayah Hanni.
Apa itu reklame? Coba kamu kelompokkan gambar-gambar berikut. Mana yang termasuk reklame dan mana yang bukan reklame.
Menurutmu apa itu reklame?
Alternatif jawaban;
Reklame adalah setiap kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan suatu barang atau jasa atau hal lainnya dengan maksud untuk menarik perhatian khalayak ramai.

Apa tujuan dari reklame?
Alternatif jawaban;
Tujuan Reklame adalah untuk mempromosikan produk/barang, menginformasikan, mengajak, menganjurkan, dan menawarkan produk agar menarik minat pengunjung atau khalayak.

Apa saja jenis-jenis reklame?
Alternatif jawaban;
Ada berbagai jenis
reklame di antaranya poster, iklan, plakat, spanduk, selebaran, baliho, buklet, dan lain-lain.

Apa ciri-ciri reklame yang baik?
Alternatif jawaban;
  1. Slogan jelas dan mudah dimengerti.
  2. Bahasa baik dan menarik dengan ukuran huruf yang sesuai.
  3. Ilustrasi menarik dan mudah diingat.
  4. Tata letak gambar dan tulisan baik.
Reklame digunakan untuk menginformasikan, mengajak, menganjurkan dan menawarkan produk. Reklame dibuat menarik sehingga pembaca ingin mengikuti anjuran atau membeli barang yang ditawarkan. Ada berbagai jenis reklame di antaranya poster, iklan, plakat, spanduk, selebaran, baliho, buklet, dan lain-lain.

Reklame ada yang bersifat komersial dan nonkomersial. Komersial digunakan oleh pedagang untuk menawarkan barang atau produknya. Sedangkan nonkomersial digunakan untuk mengajak masyarakat untuk melakukan suatu hal, misalkan hidup bersih, hemat energi, dan lain-lain.
Reklame haruslah menarik. Hal-hal yang harus diperhatikkan dalam membuatnya adalah sebagai berikut.
  • Slogan jelas dan mudah dimengerti.
  • Bahasa baik dan menarik dengan ukuran huruf yang sesuai.
  • Ilustrasi menarik dan mudah diingat.
  • Tata letak gambar dan tulisan baik.
Ayo Berdiskusi
Seperti yang sudah kamu ketahui bahwa batik ayah Hanni sudah diekspor ke berbagai negara. Batik tersebut dikemas dalam berbagai bentuk. Berikut adalah contoh beberapa kemasan batik.
Hal serupa juga kita temukan pada kemasan berbagai produk yang ada di sekitar kita. Ada kemasan yang berbentuk balok, kubus, atau prisma segitiga. Kubus, balok, prisma segitiga adalah bagian dari prisma. Kali ini kita akan belajar tentang kubus.

Ayo Berlatih
Sekarang kita akan melakukan eksplorasi untuk mengetahui rusuk, sisi, titik sudut pada kubus.

Ikutilah petunjuk berikut.
Alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut.
  • Gunting
  • Lem kayu atau lem sejenis
  • Alat tulis
  • Spidol
  • Double tape/selotip/lem
Bahan-bahan
  • Lidi atau tusuk sate atau sedotan
  • Benang kasur
  • Kalender bekas
Produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah membuat kerangka kubus dari lidi atau tusuk sate:
  1. Siapkan lidi sebanyak 12 buah.
  2. Ukur semua lidi dengan panjang 15 cm.
  3. Potong lidi sesuai ukuran.
  4. Rekatkan 12 buah lidi sehingga menjadi sebuah kerangka kubus dengan menggunakan lem.
  5. Potong kalender bekas dengan ukuran 15 cm dan tulis label A, B, C, D, E, F, G, H.
  6. Tempelkan label tersebut pada kerangka.
Perhatikan kerangka kubus yang telah dibuat.
Dari kerangka tersebut, kita dapat menemukan ciri-ciri kubus, yaitu sebagai berikut.

a. Apakah rusuk kubus sama panjang? Jelaskan.
Ya, kubus mempunyai rusuk yang sama panjang.

b. Ada berapa banyak rusuk kubus? Kubus mempunyai rusuk sebanyak 12
Tulislah nama rusuk-rusuk tersebut.
AE, EF, FB, BA, DH, HG, GC, CD, AD, BC, FG, EH

c. Apakah sudut kubus sama besar? Jelaskan.
Ya, sudut kubus sama besar yaitu 90 derajat.

d. Ada berapa banyak sudut kubus? ada 24 sudut.

e. Apakah bidang kubus sama luas? Jelaskan.
Ya, bidang kubus sama luas!

f. Berbentuk apa bidang kubus? bidang kubus berbentuk persegi
Ada berapa banyak bidang kubus?bidang kubus ada 6
Tulislah nama bidangnya. Bidang juga bisa disebut sisi.
Sisi ABCD, EFGH, BCGF, DCGH, DAEH, ABFE

g. Ada berapa titik sudut kubus? ada 8
Tulislah semua titik sudut kubus.
A, B, C, D, E, F, G, H

Kamu telah bereksplorasi untuk menemukan rusuk, titik sudut, dan bidang dari kubus. Buatlah kubus pada kertas berpetak berikut. Jelaskan ciri-cirinya.
Ciri-citri kubus:
  1. Jumlah bidang sisinya ada enam buah yang semuanya berbentuk bujur sangkar.
  2. Memiliki delapan buah titik sudut.
  3. Memiliki 12 rusuk yang sama panjang.
  4. Semua sudutnya siku-siku.
  5. Memiliki 4 diagonal ruang dan 12 diagonal bidang.
Ayo Berdiskusi
Bacalah cerita berikut.
Sahabat Tak Terpisahkan
Hanni dan Duwi telah berteman lama sekali. Sejak belum bersekolah, mereka sering menghabiskan waktu di sore hari untuk bermain bersama. Semua tahu bahwa Hanni dan Duwi tak terpisahkan. Persahabatan mereka tetap terjalin erat, sampai kini mereka telah duduk di kelas 6, di sekolah yang sama.

Dulu, banyak teman yang meragukan bahwa persahabatan Hanni dan Duwi akan bertahan lama, karena latar belakang keluarga mereka yang jauh berbeda. Hanni adalah anak seorang pengrajin batik yang sukses. Walaupun mulai dengan membatik sendiri, kemudian memiliki beberapa pegawai, sekarang usaha orang tua Hanni sudah berkembang sangat pesat. Mereka sudah memiliki beberapa cabang toko batik di kota untuk memasarkan batik karya mereka. Pegawainya juga semakin banyak. Sementara Duwi, adalah anak seorang penjual kue yang sederhana. Ketika kecil dulu, tiap sore Duwi ikut ibunya menjajakan kue kepada para pekerja di pendopo batik milik orang tua Hanni. Di sanalah Hanni berkenalan dengan Duwi. Waktu kecil dulu, mereka sangat menikmati saat-saat itu. Namanya anak-anak, perbedaan latar belakang pun tak dirisaukan. Permainan mereka tetap saja asyik. Petak umpet, petak jongkok, rumah-rumahan, atau masak-masakan.

Tetapi, yang membuat persahabatan mereka bertahan lama adalah sikap Hanni dan Duwi yang saling menghargai satu sama lain. Hanni tidak pernah menganggap dirinya berbeda dengan Duwi. Bukan hanya Duwi yang bermain ke pendopo batik Hanni, tetapi Hanni pun tak sungkan bermain ke rumah sederhana milik keluarga Duwi. Ia malah menikmati makan siang atau makan jajanan sore di rumah Duwi. Memang, ibu Duwi pandai memasak. Namanya juga penjaja kue, pasti pandai juga membuat aneka masakan. Hanni justru senang dengan kedekatan dan kesederhanaan suasana di keluarga Duwi. Acara makan bersama yang selalu ramai penuh cerita, karena semua hadir dengan kisah masing-masing.

Sebaliknya, ketika Duwi bermain ke rumah Hanni, tidak dirasanya minder sedikit pun. Ayah dan ibu Hanni tidak pernah juga memperlakukan Duwi super istimewa karena Duwi anak penjaja kue. Santai saja Duwi membaca-baca koleksi buku cerita Hanni di kamarnya ketika Hanni sedang melakukan hal lain. Kadang-kadang Duwi pun ikut membantu ketika Hanni harus melipat-lipat batik dan memasukkannya ke dalam plastik sebelum siap dikirim ke toko. Duwi kagum dengan Hanni dan keluarganya. Walaupun punya banyak pegawai, Hanni dan saudara-saudaranya tetap terlibat untuk membantu usaha orang tuanya. Membantu sesuai usia dan kemampuan. Terlihat bahwa mereka meraih sukses memang karena kerja keras.

Begitulah sahabat, tak ada kata-kata yang perlu diucapkan untuk menyatakan sayang pada sahabat. Hanya diperlukan sikap yang tulus, tak pandang perbedaan, saling menghargai, dan saling belajar. Rasa sayang yang tulus pada sahabat akan membentuk pertemanan yang indah dan tak terpisahkan.

Berdasarkan cerita di atas, diskusikan pertanyaan berikut.
1. Apa perbedaan yang terlihat antara Hanni dan Duwi?
Jawaban:
Hanni adalah anak seorang pengrajin batik yang sukses sedangkan Duwi adalah anak seorang penjual kue yang sederhana.

2. Bagaimana Hanni bersikap terhadap Duwi?
Jawaban:
Hanni tidak pernah menganggap dirinya berbeda dengan Duwi.

3. Bagaimana sikap keluarga Hanni kepada Duwi?
Jawaban;
Ayah dan ibu Hanni tidak pernah memperlakukan Duwi super istimewa karena Duwi anak penjaja kue.

4. Bagaimana Duwi bersikap terhadap Hanni?
Jawaban;
Duwi tidak pernah merasa minder bergaul dengan Hanni.

5. Bagaimana sikap keluarga Duwi terhadap Hanni?
Jawaban;
Keluarga Dewi menghargai Hanni, Keluarga Hanni tidak pernah sungkan bergaul dengan keluarga Duwi yang sederhana. Hanni senang dengan kedekatan dan kesederhanaan suasana di keluarga Duwi. 

Hanni dan Duwi berbeda latar belakang ekonomi keluarga. Namun demikian, mereka tetap berteman baik. Hanni tetap menghargai Duwi dan tidak bersikap sombong. Hanni belajar kesederhanaan dari Duwi. Duwi menghargai Hanni dan tidak malu berteman dengannya. Duwi belajar sikap tidak sombong dari Hanni.

Banyak yang bisa kita contoh dari keluarga Hanni. Di era globalisasi ini, jika kita mempunyai kemampuan, ketrampilan, dan sikap kerja keras kita bisa mencapai mencapai kesuksesan. Namun kita tetap harus rendah hati, menghargai orang lain, dan hidup sederhana.
LihatTutupKomentar