Surah An Nur Arab, Latin dan Terjemahan - Surah An Nur termasuk kedalam golongan surat-surat Madaniyyah dan merupakan surat ke 24 dari Al Alquran yang terdiri atas 64 ayat. Surat ini dinamakan dengan An Nuur (Cahaya) yang diambil dari ayat ke 35 surat ini.
Surah An Nur |
Pokok isi kandungan dalam Surah An Nur diantaranya ialah perihal keimanan, hukum-hukum, kisah-kisah, dan lainnya menyerupai segala jenis binatang diciptakan Allah dari air, janji Allah kepada kaum muslimin yang bederma saleh. Teks bacaan lafadz Surah An Nur Arab, Latin dan Terjemahan berikut dibawah ini :
Surah An Nur
An Nuur
(Cahaya)
Surat Ke 24 : 64 Ayat
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Bismillahirahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"
سُورَةٌ أَنزَلۡنَٰهَا وَفَرَضۡنَٰهَا وَأَنزَلۡنَا فِيهَآ ءَايَٰتِۢ بَيِّنَٰتٍ لَّعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ
Suuratun anzalnaahaa wa faradhnaahaa wa anzalnaa fiihaa aayaatin bayyinaatin la'allakum tadzakkaruun(a)
1. "(Ini adalah) satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam)nya, dan Kami turunkan di dalamnya ayat ayat yang jelas, biar kau selalu mengingatinya."
ٱلزَّانِيَةُ وَٱلزَّانِي فَٱجۡلِدُواْ كُلَّ وَٰحِدٖ مِّنۡهُمَا مِاْئَةَ جَلۡدَةٖۖ وَلَا تَأۡخُذۡكُم بِهِمَا رَأۡفَةٌ فِي دِينِ ٱللَّهِ إِن كُنتُمۡ تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِۖ وَلۡيَشۡهَدۡ عَذَابَهُمَا طَآئِفَةٌ مِّنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
Azzaaniyatu wazzaanii faajliduu kulla waahidin minhumaa mii-ata jaldatin wa laa ta`khudzkum bihimaa ra`fatun fii diinillahi in kuntum tu`minuuna billahi wal yaumil-aakhiri wal yasyhad 'adzaabahumaa thaa-ifatun minal mu`miniin(a)
2. "Perempuan yang berzina dan pria yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kau untuk (menjalankan) agama Allah, kalau kau beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) eksekusi mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman."
ٱلزَّانِي لَا يَنكِحُ إِلَّا زَانِيَةً أَوۡ مُشۡرِكَةٗ وَٱلزَّانِيَةُ لَا يَنكِحُهَآ إِلَّا زَانٍ أَوۡ مُشۡرِكٌٞ وَحُرِّمَ ذَٰلِكَ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
Azzaanii laa yankihu-illaa zaaniyatan au musyrikatan wazzaaniyatu laa yankihuhaa illaa zaanin au musyrikun wa hurrima dzaalika 'alal mu.miniin(a)
3. "Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh pria yang berzina atau pria musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin [1028]."
وَٱلَّذِينَ يَرۡمُونَ ٱلۡمُحۡصَنَٰتِ ثُمَّ لَمۡ يَأۡتُواْ بِأَرۡبَعَةِ شُهَدَآءَ فَٱجۡلِدُوهُمۡ ثَمَٰنِينَ جَلۡدَةٗ وَلَا تَقۡبَلُواْ لَهُمۡ شَهَٰدَةً أَبَدٗاۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ
Waal-ladziina yarmuunal muhshanaati tsumma lam ya`tuu bi-arba'ati syuhadaa-a faajliduuhum tsamaaniina jaldatan wa laa taqbaluu lahum syahaadatan abadan wa uulaa-ika humul faasiquun(a)
4. "Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik [1029] (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kau terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik."
إِلَّا ٱلَّذِينَ تَابُواْ مِنۢ بَعۡدِ ذَٰلِكَ وَأَصۡلَحُواْ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Ilaal-ladziina taabuu min ba'di dzaalika wa ashlahuu fa-innallaha ghafuurun rahiim(un)5. "kecuali orang-orang yang bertaubat sehabis itu dan memperbaiki (dirinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
وَٱلَّذِينَ يَرۡمُونَ أَزۡوَٰجَهُمۡ وَلَمۡ يَكُن لَّهُمۡ شُهَدَآءُ إِلَّآ أَنفُسُهُمۡ فَشَهَٰدَةُ أَحَدِهِمۡ أَرۡبَعُ شَهَٰدَٰتِۢ بِٱللَّهِ إِنَّهُۥ لَمِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ
Waal-ladziina yarmuuna azwaajahum wa lam yakun lahum syuhadaa-u illaa anfusuhum fasyahaadatu ahadihim arba'u syahaadaatin billahi innahuu laminash-shaadiqiin(a)
6. "Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada memiliki saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya dia yakni termasuk orang-orang yang benar."
وَٱلۡخَٰمِسَةُ أَنَّ لَعۡنَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡهِ إِن كَانَ مِنَ ٱلۡكَٰذِبِينَ
Wal khaamisatu anna la'natallahi 'alaihi in kaana minal kaadzibiin(a)
7. "Dan (sumpah) yang kelima: bahwa la'nat Allah atasnya, kalau dia termasuk orang-orang yang berdusta [1030]."
وَيَدۡرَؤُاْ عَنۡهَا ٱلۡعَذَابَ أَن تَشۡهَدَ أَرۡبَعَ شَهَٰدَٰتِۢ بِٱللَّهِ إِنَّهُۥ لَمِنَ ٱلۡكَٰذِبِينَ
Wa yadra-u 'anhaal 'adzaaba an tasyhada arba'a syahaadaatin billahi innahuu laminal kaadzibiin(a)
8. "Istrinya itu dihindarkan dari eksekusi oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta."
وَٱلۡخَٰمِسَةَ أَنَّ غَضَبَ ٱللَّهِ عَلَيۡهَآ إِن كَانَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ
Wal khaamisata anna ghadhaballahi 'alaihaa in kaana minash-shaadiqiin(a)
9. "dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya kalau suaminya itu termasuk orang-orang yang benar."
وَلَوۡلَا فَضۡلُ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ وَرَحۡمَتُهُۥ وَأَنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ حَكِيمٌ
Wa laulaa fadhlullahi 'alaikum wa rahmatuhuu wa annallaha tawwaabun hakiim(un)
10. "Dan andaikata tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya atas dirimu dan (andaikata) Allah bukan Penerima Taubat lagi Maha Bijaksana, (niscaya kau akan mengalami kesulitan-kesulitan)."
إِنَّ ٱلَّذِينَ جَآءُو بِٱلۡإِفۡكِ عُصۡبَةٌ مِّنكُمۡۚ لَا تَحۡسَبُوهُ شَرّٗا لَّكُمۖ بَلۡ هُوَ خَيۡرٌ لَّكُمۡۚ لِكُلِّ ٱمۡرِيٍٕ مِّنۡهُم مَّا ٱكۡتَسَبَ مِنَ ٱلۡإِثۡمِۚ وَٱلَّذِي تَوَلَّىٰ كِبۡرَهُۥ مِنۡهُمۡ لَهُۥ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Innal-ladziina jaa-uu bil-ifki 'ushbatun minkum laa tahsabuuhu syarran lakum bal huwa khairun lakum likulliimri-in minhum maaaktasaba minal-itsmi waal-ladzii tawallaa kibrahu minhum lahuu 'adzaabun 'azhiim(un)
11. "Sesungguhnya orang-orang yang membawa isu bohong itu yakni dari golongan kau juga. Janganlah kau kira bahwa isu bohong itu buruk bagi kau bahkan ia yakni baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka menerima jawaban dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran isu bohong itu baginya azab yang besar [1031]."
لَّوۡلَآ إِذۡ سَمِعۡتُمُوهُ ظَنَّ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتُ بِأَنفُسِهِمۡ خَيۡرٗا وَقَالُواْ هَٰذَآ إِفۡكٌ مُّبِينٌ
Laulaa idz sami'tumuuhu zhannal mu`minuuna wal mu`minaatu bi-anfusihim khairan wa qaaluuu haadzaa ifkun mubiin(un)
12. Mengapa di waktu kau mendengar isu bohon itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: "Ini yakni suatu isu bohong yang nyata."
لَّوۡلَا جَآءُو عَلَيۡهِ بِأَرۡبَعَةِ شُهَدَآءَۚ فَإِذۡ لَمۡ يَأۡتُواْ بِٱلشُّهَدَآءِ فَأُوْلَٰٓئِكَ عِندَ ٱللَّهِ هُمُ ٱلۡكَٰذِبُونَ
Laulaa jaa-uu 'alaihi bi-arba'ati syuhadaa-a fa-idz lam ya'tuu bisyyuhadaa-i fa-uulaa-ika 'indallahi humul kaadzibuun(a)
13. "Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas isu bohong itu? Olah lantaran mereka tidak mendatangkan saksi-saksi maka mereka itulah pada sisi Allah orang- orang yang dusta."
وَلَوۡلَا فَضۡلُ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ وَرَحۡمَتُهُۥ فِي ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِ لَمَسَّكُمۡ فِي مَآ أَفَضۡتُمۡ فِيهِ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Wa laulaa fadhlullahi 'alaikum wa rahmatuhuu fiiddunyaa wal-aakhirati lamassakum fii maa afadhtum fiihi 'adzaabun 'azhiim(un)
14. "Sekiranya tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kau semua di dunia dan di akhirat, pasti kau ditimpa azab yang besar, lantaran pembicaraan kau perihal isu bohong itu."
إِذۡ تَلَقَّوۡنَهُۥ بِأَلۡسِنَتِكُمۡ وَتَقُولُونَ بِأَفۡوَاهِكُم مَّا لَيۡسَ لَكُم بِهِۦ عِلۡمٞ وَتَحۡسَبُونَهُۥ هَيِّنٗا وَهُوَ عِندَ ٱللَّهِ عَظِيمٌ
Idz talaqqaunahuu bi-alsinatikum wa taquuluuna bi-afwaahikum maa laisa lakum bihii 'ilmun wa tahsabuunahuu hayyinan wa huwa 'indallahi 'azhiim(un)
15. "(Ingatlah) di waktu kau mendapatkan isu bohong itu dari verbal ke verbal dan kau katakan dengan mulutmu apa yang tidak kau ketahui sedikit juga, dan kau menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah yakni besar."
وَلَوۡلَآ إِذۡ سَمِعۡتُمُوهُ قُلۡتُم مَّا يَكُونُ لَنَآ أَن نَّتَكَلَّمَ بِهَٰذَا سُبۡحَٰنَكَ هَٰذَا بُهۡتَٰنٌ عَظِيمٌ
Wa laulaa idz sami'tumuuhu qultum maa yakuunu lanaa an natakallama bihaadzaa subhaanaka haadzaa buhtaanun 'azhiim(un)
16. Dan mengapa kau tidak berkata, diwaktu mendengar isu bohong itu: "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini, Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini yakni dusta yang besar."
يَعِظُكُمُ ٱللَّهُ أَن تَعُودُواْ لِمِثۡلِهِۦٓ أَبَدًا إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ
Ya'izhukumullahu an ta'uuduu limitslihii abadan in kuntum mu`miniin(a)
17. "Allah memperingatkan kau biar (jangan) kembali memperbuat yang menyerupai itu selama-lamanya, kalau kau orang-orang yang beriman."
وَيُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلۡأٓيَٰتِۚ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Wa yubayyinullahu lakumuaayaati wallahu 'aliimun hakiim(un)
18. "dan Allah menunjukan ayat-ayatNya kepada kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
إِنَّ ٱلَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ ٱلۡفَٰحِشَةُ فِي ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ
Innal-ladziina yuhibbuuna an tasyii'al faahisyatu fiil-ladziina aamanuu lahum 'adzaabun aliimun fiiddunyaa wal-aakhirati wallahu ya'lamu wa antum laa ta'lamuun(a)
19. "Sesungguhnya orang-orang yang ingin biar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kau tidak mengetahui."
وَلَوۡلَا فَضۡلُ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ وَرَحۡمَتُهُۥ وَأَنَّ ٱللَّهَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Wa laulaa fadhlullahi 'alaikum wa rahmatuhuu wa annallaha ra-uufun rahiim(un)
20. "Dan sekiranya tidaklah lantaran kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kau semua, dan Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang, (niscaya kau akan ditimpa azab yang besar)."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ وَمَن يَتَّبِعۡ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِ فَإِنَّهُۥ يَأۡمُرُ بِٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِۚ وَلَوۡلَا فَضۡلُ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ وَرَحۡمَتُهُۥ مَا زَكَىٰ مِنكُم مِّنۡ أَحَدٍ أَبَدٗا وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يُزَكِّي مَن يَشَآءُۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu laa tattabi'uu khuthuwaatisy-syaithaani wa man yattabi' khuthuwaatisy-syaithaani fa-innahuu ya`muru bil fahsyaa-i wal munkari wa laulaa fadhlullahi 'alaikum wa rahmatuhuu maa zakaa minkum min ahadin abadan wa laakinnallaha yuzakkii man yasyaa-u wallahu samii'un 'aliim(un)
21. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah lantaran kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kau sekalian, pasti tidak seorangpun dari kau higienis (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
وَلَا يَأۡتَلِ أُوْلُواْ ٱلۡفَضۡلِ مِنكُمۡ وَٱلسَّعَةِ أَن يُؤۡتُوٓاْ أُوْلِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينَ وَٱلۡمُهَٰجِرِينَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِۖ وَلۡيَعۡفُواْ وَلۡيَصۡفَحُوٓاْۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغۡفِرَ ٱللَّهُ لَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Wa laa ya`tali uuluul fadhli minkum wassa'ati an yu`tuu uuliil qurbaa wal masaakiina wal muhaajiriina fii sabiilillahi wal ya'fuu wal yashfahuu alaa tuhibbuuna an yaghfirallahu lakum wallahu ghafuurun rahiim(un)
22. "Dan janganlah orang-orang yang memiliki kelebihan dan kelapangan di antara kau bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka mema'afkan dan berlapang dada. Apakah kau tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah yakni Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [1032],"
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَرۡمُونَ ٱلۡمُحۡصَنَٰتِ ٱلۡغَٰفِلَٰتِ ٱلۡمُؤۡمِنَٰتِ لُعِنُواْ فِي ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِ وَلَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Innal-ladziina yarmuunal muhshanaatil ghaafilaatil mu`minaati lu'inuu fiiddunyaa wal-aakhirati wa lahum 'adzaabun 'azhiim(un)
23. "Sesungguhnya orang-orang yang menuduh perempuan yang baik-baik, yang lengah [1033] lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la'nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar,"
يَوۡمَ تَشۡهَدُ عَلَيۡهِمۡ أَلۡسِنَتُهُمۡ وَأَيۡدِيهِمۡ وَأَرۡجُلُهُم بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
Yauma tasy-hadu 'alaihim alsinatuhum wa aidiihim wa arjuluhum bimaa kaanuu ya'maluun(a)
24. "pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan."
يَوۡمَئِذٍ يُوَفِّيهِمُ ٱللَّهُ دِينَهُمُ ٱلۡحَقَّ وَيَعۡلَمُونَ أَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡحَقُّ ٱلۡمُبِينُ
Yauma-idzin yuwaffiihimullahu diinahumul haqqa wa ya'lamuuna annallaha huwal haqqul mubiin(u)
25. "Di hari itu, Allah akan memberi mereka jawaban yag setimpal berdasarkan semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allah-lah yang Benar, lagi Yang menjelaskan (segala sesutatu berdasarkan hakikat yang sebenarnya)."
ٱلۡخَبِيثَٰتُ لِلۡخَبِيثِينَ وَٱلۡخَبِيثُونَ لِلۡخَبِيثَٰتِۖ وَٱلطَّيِّبَٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَٰتِۚ أُوْلَٰٓئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَۖ لَهُم مَّغۡفِرَةٞ وَرِزۡقٌ كَرِيمٌ
Al-khabiitsaatu lilkhabiitsiina wal khabiitsuuna lilkhabiitsaati wath-thayyibaatu li-ththayyibiina wath-thayyibuuna li-ththayyibaati uulaa-ika mubarrauuna mimmaa yaquuluuna lahum maghfiratun wa rizqun kariim(un)
26. "Wanita-wanita yang keji yakni untuk pria yang keji, dan pria yang keji yakni buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik yakni untuk pria yang baik dan pria yang baik yakni untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu higienis dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga) [1034]."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَدۡخُلُواْ بُيُوتًا غَيۡرَ بُيُوتِكُمۡ حَتَّىٰ تَسۡتَأۡنِسُواْ وَتُسَلِّمُواْ عَلَىٰٓ أَهۡلِهَاۚ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرٌ لَّكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu laa tadkhuluu buyuutan ghaira buyuutikum hattaa tasta`nisuu wa tusallimuu 'alaa ahlihaa dzaalikum khairun lakum la'allakum tadzakkaruun(a)
27. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, biar kau (selalu) ingat."
فَإِن لَّمۡ تَجِدُواْ فِيهَآ أَحَدٗا فَلَا تَدۡخُلُوهَا حَتَّىٰ يُؤۡذَنَ لَكُمۡۖ وَإِن قِيلَ لَكُمُ ٱرۡجِعُواْ فَٱرۡجِعُواْۖ هُوَ أَزۡكَىٰ لَكُمۡۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ عَلِيمٌ
Fa-in lam tajiduu fiihaa ahadan falaa tadkhuluuhaa hattaa yu`dzana lakum wa in qiila lakumuurji'uu faarji'uu huwa azkaa lakum wallahu bimaa ta'maluuna 'aliim(un)
28. Jika kau tidak menemui seorangpun didalamnya, maka janganlah kau masuk sebelum kau menerima izin. Dan kalau dikatakan kepadamu: "Kembali (saja)lah, maka hendaklah kau kembali. Itu higienis bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan."
لَّيۡسَ عَلَيۡكُمۡ جُنَاحٌ أَن تَدۡخُلُواْ بُيُوتًا غَيۡرَ مَسۡكُونَةٍ فِيهَا مَتَٰعٌ لَّكُمۡۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا تُبۡدُونَ وَمَا تَكۡتُمُونَ
Laisa 'alaikum junaahun an tadkhuluu buyuutan ghaira maskuunatin fiihaa mataa'un lakum wallahu ya'lamu maa tubduuna wa maa taktumuun(a)
29. "Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak disediakan untuk didiami, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allah mengetahui apa yang kau nyatakan dan apa yang kau sembunyikan."
قُل لِّلۡمُؤۡمِنِينَ يَغُضُّواْ مِنۡ أَبۡصَٰرِهِمۡ وَيَحۡفَظُواْ فُرُوجَهُمۡۚ ذَٰلِكَ أَزۡكَىٰ لَهُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا يَصۡنَعُونَ
Qul lilmu`miniina yaghudh-dhuu min abshaarihim wa yahfazhuu furuujahum dzaalika azkaa lahum innallaha khabiirun bimaa yashna'uun(a)
30. Katakanlah kepada orang pria yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu yakni lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat."
وَقُل لِّلۡمُؤۡمِنَٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ أَبۡصَٰرِهِنَّ وَيَحۡفَظۡنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبۡدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنۡهَاۖ وَلۡيَضۡرِبۡنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّۖ وَلَا يُبۡدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوۡ ءَابَآئِهِنَّ أَوۡ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوۡ أَبۡنَآئِهِنَّ أَوۡ أَبۡنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوۡ إِخۡوَٰنِهِنَّ أَوۡ بَنِيٓ إِخۡوَٰنِهِنَّ أَوۡ بَنِيٓ أَخَوَٰتِهِنَّ أَوۡ نِسَآئِهِنَّ أَوۡ مَا مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُهُنَّ أَوِ ٱلتَّٰبِعِينَ غَيۡرِ أُوْلِي ٱلۡإِرۡبَةِ مِنَ ٱلرِّجَالِ أَوِ ٱلطِّفۡلِ ٱلَّذِينَ لَمۡ يَظۡهَرُواْ عَلَىٰ عَوۡرَٰتِ ٱلنِّسَآءِۖ وَلَا يَضۡرِبۡنَ بِأَرۡجُلِهِنَّ لِيُعۡلَمَ مَا يُخۡفِينَ مِن زِينَتِهِنَّۚ وَتُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
Wa qul lilmu'minaati yaghdhudhna min abshaarihinna wa yahfazhna furuujahunna wa laa yubdiina ziinatahunna illaa maa zhahara minhaa walyadhribna bikhumurihinna 'alaa juyuubihinna wa laa yubdiina ziinatahunna illaa libu'uulatihinna au aabaa-ihinna au aabaa-i bu'uulatihinna au abnaa-ihinna au abnaa-i bu'uulatihinna au ikhwaanihinna au banii ikhwaanihinna au banii akhawaatihinna au nisaa-ihinna au maa malakat aimaanuhunna awittaabi'iina ghairi uulii-irbati minarrijaali awith-thiflil-ladziina lam yazhharuu 'alaa 'auraatinnisaa-i wa laa yadhribna bi-arjulihinna liyu'lama maa yukhfiina min ziinatihinna wa tuubuu ilallahi jamii'an ayyuhaal mu`minuuna la'allakum tuflihuun(a)
31. Katakanlah kepada perempuan yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara pria mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan pria yang tidak memiliki harapan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti perihal aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua biar diketahui suplemen yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kau sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kau beruntung."
وَأَنكِحُواْ ٱلۡأَيَٰمَىٰ مِنكُمۡ وَٱلصَّٰلِحِينَ مِنۡ عِبَادِكُمۡ وَإِمَآئِكُمۡۚ إِن يَكُونُواْ فُقَرَآءَ يُغۡنِهِمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
Wa-ankihuul ayaamaa minkum wash-shaalihiina min 'ibaadikum wa imaa-ikum in yakuunuu fuqaraa-a yughnihimullahu min fadhlihi wallahu waasi'un 'aliim(un)
32. "Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian [1035] diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui."
وَلۡيَسۡتَعۡفِفِ ٱلَّذِينَ لَا يَجِدُونَ نِكَاحًا حَتَّىٰ يُغۡنِيَهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦۗ وَٱلَّذِينَ يَبۡتَغُونَ ٱلۡكِتَٰبَ مِمَّا مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُكُمۡ فَكَاتِبُوهُمۡ إِنۡ عَلِمۡتُمۡ فِيهِمۡ خَيۡرٗاۖ وَءَاتُوهُم مِّن مَّالِ ٱللَّهِ ٱلَّذِيٓ ءَاتَىٰكُمۡۚ وَلَا تُكۡرِهُواْ فَتَيَٰتِكُمۡ عَلَى ٱلۡبِغَآءِ إِنۡ أَرَدۡنَ تَحَصُّنٗا لِّتَبۡتَغُواْ عَرَضَ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۚ وَمَن يُكۡرِههُّنَّ فَإِنَّ ٱللَّهَ مِنۢ بَعۡدِ إِكۡرَٰهِهِنَّ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Walyasta'fifil-ladziina laa yajiduuna nikaahan hattaa yughniyahumullahu min fadhlihi waal-ladziina yabtaghuunal kitaaba mimmaa malakat aimaanukum fakaatibuuhum in 'alimtum fiihim khairan wa aatuuhum min maalillahil-ladzii aataakum wa laa tukrihuu fatayaatikum 'alal bighaa-i in aradna tahash-shunan litabtaghuu 'aradhal hayaatiddunyaa wa man yukrihhunna fa-innallaha min ba'di ikraahihinna ghafuurun rahiim(un)
33. "Dan orang-orang yang tidak bisa kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang kau miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kau buat perjanjian dengan mereka [1036], kalau kau mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu [1037]. Dan janganlah kau paksa budak-budak wanitamu untuk melaksanakan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, lantaran kau hendak mencari laba duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah yakni Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sehabis mereka dipaksa itu [1038]."
وَلَقَدۡ أَنزَلۡنَآ إِلَيۡكُمۡ ءَايَٰتٍ مُّبَيِّنَٰتٍ وَمَثَلٗا مِّنَ ٱلَّذِينَ خَلَوۡاْ مِن قَبۡلِكُمۡ وَمَوۡعِظَةٗ لِّلۡمُتَّقِينَ
Wa laqad anzalnaa ilaikum aayaatin mubayyinaatin wa matsalaa minal-ladziina khalau min qablikum wa mau'izhatal(n)-lilmuttaqiin(a)
34. "Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kau ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kau dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa."
ٱللَّهُ نُورُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ مَثَلُ نُورِهِۦ كَمِشۡكَوٰةٍ فِيهَا مِصۡبَاحٌۖ ٱلۡمِصۡبَاحُ فِي زُجَاجَةٍۖ ٱلزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوۡكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ مُّبَٰرَكَةٍ زَيۡتُونَةٍ لَّا شَرۡقِيَّةٍ وَلَا غَرۡبِيَّةٖ يَكَادُ زَيۡتُهَا يُضِيٓءُ وَلَوۡ لَمۡ تَمۡسَسۡهُ نَارٌ نُّورٌ عَلَىٰ نُورٖۚ يَهۡدِي ٱللَّهُ لِنُورِهِۦ مَن يَشَآءُۚ وَيَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡأَمۡثَٰلَ لِلنَّاسِۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٌ
Allahu nuurus-samaawaati wal ardhi matsalu nuurihii kamisykaatin fiihaa mishbaahul mishbaahu fii zujaajatinz-zujaajatu kaannahaa kaukabun durriyyun yuuqadu min syajaratin mubaarakatin zaituunatin laa syarqiyyatin wa laa gharbiyyatin yakaadu zaituhaa yudhiyu wa lau lam tamsashu naarun nuurun 'alaa nuurin yahdiillahu linuurihii man yasyaa-u wa yadhribullahul amtsaala li-nnaasi wallahu bikulli syai-in 'aliim(un)
35. "Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, yakni menyerupai sebuah lubang yang tak tembus [1039], yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam beling (dan) beling itu seolah-olah bintang (yang bercahaya) menyerupai mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya) [1040], yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
فِي بُيُوتٍ أَذِنَ ٱللَّهُ أَن تُرۡفَعَ وَيُذۡكَرَ فِيهَا ٱسۡمُهُۥ يُسَبِّحُ لَهُۥ فِيهَا بِٱلۡغُدُوِّ وَٱلۡأٓصَالِ
Fii buyuutin adzinallahu an turfa'a wa yudzkara fiihaaasmuhuu yusabbihu lahuu fiihaa bil ghuduwwi wal-aashaal(i)
36. "Bertasbih [1041] kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang,"
رِجَالٌ لَّا تُلۡهِيهِمۡ تِجَٰرَةٌ وَلَا بَيۡعٌ عَن ذِكۡرِ ٱللَّهِ وَإِقَامِ ٱلصَّلَوٰةِ وَإِيتَآءِ ٱلزَّكَوٰةِ يَخَافُونَ يَوۡمٗا تَتَقَلَّبُ فِيهِ ٱلۡقُلُوبُ وَٱلۡأَبۡصَٰرُ
Rijaalun laa tulhiihim tijaaratun wa laa bai'un 'an dzikrillahi wa iqaamish-shalaati wa iitaa-izzakaati yakhaafuuna yauman tataqallabu fiihil quluubu wal abshaar(u)
37. "laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang."
لِيَجۡزِيَهُمُ ٱللَّهُ أَحۡسَنَ مَا عَمِلُواْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضۡلِهِۦۗ وَٱللَّهُ يَرۡزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيۡرِ حِسَابٍ
Liyajziyahumullahu ahsana maa 'amiluu wa yaziidahum min fadhlihi wallahu yarzuqu man yasyaa-u bighairi hisaab(in)
38. "(Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memperlihatkan jawaban kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya ALlah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas."
وَٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَعۡمَٰلُهُمۡ كَسَرَابِۢ بِقِيعَةٍ يَحۡسَبُهُ ٱلظَّمَۡٔانُ مَآءً حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَهُۥ لَمۡ يَجِدۡهُ شَيۡٔٗا وَوَجَدَ ٱللَّهَ عِندَهُۥ فَوَفَّىٰهُ حِسَابَهُۥۗ وَٱللَّهُ سَرِيعُ ٱلۡحِسَابِ
Waal-ladziina kafaruu a'maaluhum kasaraabin biqii'atin yahsabuhuzh-zhamaanu maa-an hattaa idzaa jaa-ahu lam yajidhu syai-an wa wajadallaha 'indahu fawaffaahu hisaabahu wallahu sarii'ul hisaab(i)
39. "Dan orang-orang kafir amal-amal mereka yakni laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, kemudian Allah memperlihatkan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah yakni sangat cepat perhitungan-Nya [1042]."
أَوۡ كَظُلُمَٰتٖ فِي بَحۡرٖ لُّجِّيّٖ يَغۡشَىٰهُ مَوۡجٌ مِّن فَوۡقِهِۦ مَوۡجٌ مِّن فَوۡقِهِۦ سَحَابٞۚ ظُلُمَٰتُۢ بَعۡضُهَا فَوۡقَ بَعۡضٍ إِذَآ أَخۡرَجَ يَدَهُۥ لَمۡ يَكَدۡ يَرَىٰهَاۗ وَمَن لَّمۡ يَجۡعَلِ ٱللَّهُ لَهُۥ نُورٗا فَمَا لَهُۥ مِن نُّورٍ
Au kazhulumaatin fii bahrin lujjii-yin yaghsyaahu maujun min fauqihii maujun min fauqihii sahaabun zhulumaatun ba'dhuhaa fauqa ba'dhin idzaa akhraja yadahu lam yakad yaraahaa wa man lam yaj'alillahu lahuu nuuran famaa lahuu min nuur(in)
40. "Atau menyerupai gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia sanggup melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia memiliki cahaya sedikitpun."
أَلَمۡ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُۥ مَن فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱلطَّيۡرُ صَٰٓفَّٰتٖۖ كُلٌّ قَدۡ عَلِمَ صَلَاتَهُۥ وَتَسۡبِيحَهُۥۗ وَٱللَّهُ عَلِيمُۢ بِمَا يَفۡعَلُونَ
Alam tara annallaha yusabbihu lahuu man fiis-samaawaati wal ardhi wath-thairu shaaffaatin kullun qad 'alima shalaatahuu wa tasbiihahu wallahu 'aliimun bimaa yaf'aluun(a)
41. "Tidaklah kau tahu sebenarnya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan membuatkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya [1043], dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan."
وَلِلَّهِ مُلۡكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ وَإِلَى ٱللَّهِ ٱلۡمَصِيرُ
Wa lillahi mulkus-samaawaati wal ardhi wa ilallahil mashiir(u)
42. "Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allah-lah kembali (semua makhluk)."
أَلَمۡ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يُزۡجِي سَحَابٗا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيۡنَهُۥ ثُمَّ يَجۡعَلُهُۥ رُكَامٗا فَتَرَى ٱلۡوَدۡقَ يَخۡرُجُ مِنۡ خِلَٰلِهِۦ وَيُنَزِّلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مِن جِبَالٍ فِيهَا مِنۢ بَرَدٖ فَيُصِيبُ بِهِۦ مَن يَشَآءُ وَيَصۡرِفُهُۥ عَن مَّن يَشَآءُۖ يَكَادُ سَنَا بَرۡقِهِۦ يَذۡهَبُ بِٱلۡأَبۡصَٰرِ
Alam tara annallaha yuzjii sahaaban tsumma yu-allifu bainahu tsumma yaj'aluhu rukaaman fataral wadqa yakhruju min khilalihi wa yunazzilu minassamaa-i min jibaalin fiihaa min baradin fayushiibu bihii man yasyaa-u wa yashrifuhuu 'an man yasyaa-u yakaadu sanaa barqihii yadzhabu bil abshaar(i)
43. "Tidaklah kau melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan."
يُقَلِّبُ ٱللَّهُ ٱلَّيۡلَ وَٱلنَّهَارَۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَعِبۡرَةٗ لِّأُوْلِي ٱلۡأَبۡصَٰرِ
Yuqal-libullahul-laila wan nahaara inna fii dzaalika la'ibratan auliil abshaar(i)
44. "Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang memiliki penglihatan."
وَٱللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَآبَّةٍ مِّن مَّآءٖۖ فَمِنۡهُم مَّن يَمۡشِي عَلَىٰ بَطۡنِهِۦ وَمِنۡهُم مَّن يَمۡشِي عَلَىٰ رِجۡلَيۡنِ وَمِنۡهُم مَّن يَمۡشِي عَلَىٰٓ أَرۡبَعٖۚ يَخۡلُقُ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ قَدِيرٌ
Wallahu khalaqa kulla daabbatin min maa-in faminhum man yamsyii 'alaa bathnihii wa minhum man yamsyii 'alaa rijlaini wa minhum man yamsyii 'alaa arba'in yakhluqullahu maa yasyaa-u innallaha 'alaa kulli syai-in qadiir(un)
45. "Dan Allah telah membuat semua jenis binatang dari air, maka sebagian dari binatang itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah membuat apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
لَّقَدۡ أَنزَلۡنَآ ءَايَٰتٍ مُّبَيِّنَٰتٖۚ وَٱللَّهُ يَهۡدِي مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسۡتَقِيمٍ
Laqad anzalnaa aayaatin mubayyinaatin wallahu yahdii man yasyaa-u ilaa shiraathin mustaqiim(in)
46. "Sesungguhnya Kami telah menurunkan ayat-ayat yang menjelaskan. Dan Allah memimpin siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus."
وَيَقُولُونَ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَبِٱلرَّسُولِ وَأَطَعۡنَا ثُمَّ يَتَوَلَّىٰ فَرِيقٌ مِّنۡهُم مِّنۢ بَعۡدِ ذَٰلِكَۚ وَمَآ أُوْلَٰٓئِكَ بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ
Wa yaquuluuna aamannaa billahi wa birrasuuli wa atha'naa tsumma yatawalla fariiqun minhum min ba'di dzaalika wa maa uulaa-ika bil mu`miniin(a)
47. Dan mereka berkata: "Kami telah beriman kepada Allah dan rasul, dan kami mentaati (keduanya)." Kemudian sebagian dari mereka berpaling sehabis itu, sekali-kali mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman.
وَإِذَا دُعُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ لِيَحۡكُمَ بَيۡنَهُمۡ إِذَا فَرِيقٌ مِّنۡهُم مُّعۡرِضُونَ
Wa-idzaa du'uu ilallahi wa rasuulihii liyahkuma bainahum idzaa fariiqun minhum mu'ridhuun(a)
48. "Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah [1044] dan rasul-Nya, biar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak untuk datang."
وَإِن يَكُن لَّهُمُ ٱلۡحَقُّ يَأۡتُوٓاْ إِلَيۡهِ مُذۡعِنِينَ
Wa in yakun lahumul haqqu ya`tuu ilaihi mudz'iniin(a)
49. "Tetapi kalau keputusan itu untuk (kemaslahatan) mereka, mereka tiba kepada rasul dengan patuh."
أَفِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ أَمِ ٱرۡتَابُوٓاْ أَمۡ يَخَافُونَ أَن يَحِيفَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمۡ وَرَسُولُهُۥۚ بَلۡ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ
Afii quluubihim maradhun amiirtaabuu am yakhaafuuna an yahiifallahu 'alaihim wa rasuuluhuu bal uulaa-ika humuzh-zhaalimuun(a)
50. "Apakah (ketidak datangan mereka itu karena) dalam hati mereka ada penyakit, atau (karena) mereka ragu-ragu ataukah (karena) takut kalau-kalau Allah dan rasul-Nya berlaku zalim kepada mereka? Sebenarnya, mereka itulah orang-orang yang zalim."
Surah An Nur Ayat 51
إِنَّمَا كَانَ قَوۡلَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ إِذَا دُعُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ لِيَحۡكُمَ بَيۡنَهُمۡ أَن يَقُولُواْ سَمِعۡنَا وَأَطَعۡنَاۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ
Innamaa kaana qaulal mu`miniina idzaa du'uu ilallahi wa rasuulihii liyahkuma bainahum an yaquuluu sami'naa wa atha'naa wa uulaa-ika humul muflihuun(a)
51. "Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya biar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka [1045] ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَيَخۡشَ ٱللَّهَ وَيَتَّقۡهِ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَآئِزُونَ
Wa man yuthi'illaha wa rasuulahuu wa yakhsyallaha wa yattaqhi fa-uulaa-ika humul faa-izuun(a)
52. "Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka yakni orang- orang yang menerima kemenangan [1046]."
وَأَقۡسَمُواْ بِٱللَّهِ جَهۡدَ أَيۡمَٰنِهِمۡ لَئِنۡ أَمَرۡتَهُمۡ لَيَخۡرُجُنَّۖ قُل لَّا تُقۡسِمُواْۖ طَاعَةٞ مَّعۡرُوفَةٌۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
Wa aqsamuu billahi jahda aimaanihim la-in amartahum layakhrujunna qul laa tuqsimuu thaa'atun ma'ruufatun innallaha khabiirun bimaa ta'maluun(a)
53. Dan mereka bersumpah dengan nama Allah sekuat-kuat sumpah, kalau kau suruh mereka berperang, pastilah mereka akan pergi. Katakanlah: "Janganlah kau bersumpah, (karena ketaatan yang diminta ialah) ketaatan yang sudah dikenal. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan."
قُلۡ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَۖ فَإِن تَوَلَّوۡاْ فَإِنَّمَا عَلَيۡهِ مَا حُمِّلَ وَعَلَيۡكُم مَّا حُمِّلۡتُمۡۖ وَإِن تُطِيعُوهُ تَهۡتَدُواْۚ وَمَا عَلَى ٱلرَّسُولِ إِلَّا ٱلۡبَلَٰغُ ٱلۡمُبِينُ
Qul athii'uullaha wa athii'uurrasuula fa-in tawallau fa-innamaa 'alaihi maa hummila wa 'alaikum maa hummiltum wa in tuthii'uuhu tahtaduu wa maa 'alarrasuuli illaal balaaghul mubiin(u)
54. Katakanlah: "Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan kalau kau berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu yakni apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kau sekalian yakni semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan kalau kau taat kepadanya, pasti kau menerima petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan memberikan (amanat Allah) dengan terang."
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسۡتَخۡلِفَنَّهُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ كَمَا ٱسۡتَخۡلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمۡ دِينَهُمُ ٱلَّذِي ٱرۡتَضَىٰ لَهُمۡ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعۡدِ خَوۡفِهِمۡ أَمۡنٗاۚ يَعۡبُدُونَنِي لَا يُشۡرِكُونَ بِي شَيۡٔٗاۚ وَمَن كَفَرَ بَعۡدَ ذَٰلِكَ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ
Wa 'adallahul-ladziina aamanuu minkum wa 'amiluush-shaalihaati layastakhlifannahum fiil ardhi kamaaastakhlafal-ladziina min qablihim wa layumakkinanna lahum diinahumul-ladziiirtadha lahum wa layubaddilannahum min ba'di khaufihim amnan ya'buduunanii laa yusyrikuuna bii syai-an wa man kafara ba'da dzaalika fa-uulaa-ika humul faasiquun(a)
55. "Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kau dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sehabis mereka dalam ketakutan menjadi kondusif sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sehabis (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik."
وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ
Wa aqiimuush-shalaata wa aatuuzzakaata wa athii'uurrasuula la'allakum turhamuun(a)
56. "Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kau diberi rahmat."
لَا تَحۡسَبَنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مُعۡجِزِينَ فِي ٱلۡأَرۡضِۚ وَمَأۡوَىٰهُمُ ٱلنَّارُۖ وَلَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ
Laa tahsabannal-ladziina kafaruu mu'jiziina fiil ardhi wa ma`waahumunnaaru wa labi`sal mashiir(u)
57. "Janganlah kau kira bahwa orang-orang yang kafir itu sanggup melemahkan (Allah dari mengazab mereka) di bumi ini, sedang daerah tinggal mereka (di akhirat) yakni neraka. Dan sungguh amat jeleklah daerah kembali itu."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لِيَسۡتَٔۡذِنكُمُ ٱلَّذِينَ مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُكُمۡ وَٱلَّذِينَ لَمۡ يَبۡلُغُواْ ٱلۡحُلُمَ مِنكُمۡ ثَلَٰثَ مَرَّٰتٖۚ مِّن قَبۡلِ صَلَوٰةِ ٱلۡفَجۡرِ وَحِينَ تَضَعُونَ ثِيَابَكُم مِّنَ ٱلظَّهِيرَةِ وَمِنۢ بَعۡدِ صَلَوٰةِ ٱلۡعِشَآءِۚ ثَلَٰثُ عَوۡرَٰتٍ لَّكُمۡۚ لَيۡسَ عَلَيۡكُمۡ وَلَا عَلَيۡهِمۡ جُنَاحُۢ بَعۡدَهُنَّۚ طَوَّٰفُونَ عَلَيۡكُم بَعۡضُكُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٖۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلۡأٓيَٰتِۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu liyasta`dzinkumul-ladziina malakat aimaanukum waal-ladziina lam yablughuul huluma minkum tsalaatsa marraatin min qabli shalaatil fajri wa hiina tadha'uuna tsiyaabakum minazh-zhahiirati wa min ba'di shalaatil 'isyaa-i tsalaatsu 'auraatin lakum laisa 'alaikum wa laa 'alaihim junaahun ba'dahunna thawwaafuuna 'alaikum ba'dhukum 'alaa ba'dhin kadzaalika yubayyinullahu lakumul aayaati wallahu 'aliimun hakiim(un)
58. "Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kau miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kau tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kau menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sehabis sembahyang Isya'. (Itulah) tiga 'aurat bagi kamu [1047]. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu [1048]. Mereka melayani kamu, sebahagian kau (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
وَإِذَا بَلَغَ ٱلۡأَطۡفَٰلُ مِنكُمُ ٱلۡحُلُمَ فَلۡيَسۡتَٔۡذِنُواْ كَمَا ٱسۡتَٔۡذَنَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَايَٰتِهِۦۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Wa idzaa balaghal athfaalu minkumul huluma falyasta'dzinuu kamaaasta'dzanal-ladziina min qablihim kadzaalika yubayyinullahu lakum aayaatihi wallahu 'aliimun hakiim(un)
59. "Dan apabila anak-anakmu telah hingga umur balig, maka hendaklah mereka meminta izin, menyerupai orang-orang yang sebelum mereka meminta izin [1049]. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
وَٱلۡقَوَٰعِدُ مِنَ ٱلنِّسَآءِ ٱلَّٰتِي لَا يَرۡجُونَ نِكَاحٗا فَلَيۡسَ عَلَيۡهِنَّ جُنَاحٌ أَن يَضَعۡنَ ثِيَابَهُنَّ غَيۡرَ مُتَبَرِّجَٰتِۢ بِزِينَةٖۖ وَأَن يَسۡتَعۡفِفۡنَ خَيۡرٌ لَّهُنَّۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Wal qawaa'idu minannisaa-ilaatii laa yarjuuna nikaahan falaisa 'alaihinna junaahun an yadha'na tsiyaabahunna ghaira mutabarrijaatin biziinatin wa-an yasta'fifna khairun lahunna wallahu samii'un 'aliim(un)
60. "Dan perempuan-perempuan renta yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian [1050] mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan yakni lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Bijaksana."
لَّيۡسَ عَلَى ٱلۡأَعۡمَىٰ حَرَجٌ وَلَا عَلَى ٱلۡأَعۡرَجِ حَرَجٌ وَلَا عَلَى ٱلۡمَرِيضِ حَرَجٌ وَلَا عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمۡ أَن تَأۡكُلُواْ مِنۢ بُيُوتِكُمۡ أَوۡ بُيُوتِ ءَابَآئِكُمۡ أَوۡ بُيُوتِ أُمَّهَٰتِكُمۡ أَوۡ بُيُوتِ إِخۡوَٰنِكُمۡ أَوۡ بُيُوتِ أَخَوَٰتِكُمۡ أَوۡ بُيُوتِ أَعۡمَٰمِكُمۡ أَوۡ بُيُوتِ عَمَّٰتِكُمۡ أَوۡ بُيُوتِ أَخۡوَٰلِكُمۡ أَوۡ بُيُوتِ خَٰلَٰتِكُمۡ أَوۡ مَا مَلَكۡتُم مَّفَاتِحَهُۥٓ أَوۡ صَدِيقِكُمۡۚ لَيۡسَ عَلَيۡكُمۡ جُنَاحٌ أَن تَأۡكُلُواْ جَمِيعًا أَوۡ أَشۡتَاتٗاۚ فَإِذَا دَخَلۡتُم بُيُوتٗا فَسَلِّمُواْ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمۡ تَحِيَّةٗ مِّنۡ عِندِ ٱللَّهِ مُبَٰرَكَةٗ طَيِّبَةٗۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلۡأٓيَٰتِ لَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ
Laisa 'alal a'ma harajun wa laa 'alal a'raji harajun wa laa 'alal mariidhi harajun wa laa 'alaa anfusikum an ta`kuluu min buyuutikum au buyuuti aabaa-ikum au buyuuti ummahaatikum au buyuuti ikhwaanikum au buyuuti akhawaatikum au buyuuti a'maamikum au buyuuti 'ammaatikum au buyuuti akhwaalikum au buyuuti khalaatikum au maa malaktum mafaatihahu au shadiiqikum laisa 'alaikum junaahun an ta`kuluu jamii'an au asytaatan fa-idzaa dakhaltum buyuutan fasallimuu 'alaa anfusikum tahiyyatan min 'indillahi mubaarakatan thayyibatan kadzaalika yubayyinullahu lakumul aayaati la'allakum ta'qiluun(a)
61. "Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu sendiri, makan (bersama-sama mereka) dirumah kau sendiri atau dirumah bapak-bapakmu, dirumah ibu-ibumu, dirumah saudara- saudaramu yang laki-laki, di rumah saudaramu yang perempuan, dirumah saudara bapakmu yang laki-laki, dirumah saudara bapakmu yang perempuan, dirumah saudara ibumu yang laki-laki, dirumah saudara ibumu yang perempuan, dirumah yang kau miliki kuncinya[1051] atau dirumah kawan-kawanmu. Tidak ada halangan bagi kau makan gotong royong mereka atau sendirian. Maka apabila kau memasuki (suatu rumah dari) rumah- rumah (ini) hendaklah kau memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya(Nya) bagimu, biar kau memahaminya."
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَإِذَا كَانُواْ مَعَهُۥ عَلَىٰٓ أَمۡرٍ جَامِعٍ لَّمۡ يَذۡهَبُواْ حَتَّىٰ يَسۡتَٔۡذِنُوهُۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسۡتَٔۡذِنُونَكَ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦۚ فَإِذَا ٱسۡتَٔۡذَنُوكَ لِبَعۡضِ شَأۡنِهِمۡ فَأۡذَن لِّمَن شِئۡتَ مِنۡهُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمُ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Innamaal mu'minuunal-ladziina aamanuu billahi wa rasuulihii wa idzaa kaanuu ma'ahuu 'alaa amrin jaami'in lam yadzhabuu hattaa yasta`dzinuuhu innal-ladziina yasta`dzinuunaka uulaa-ikal-ladziina yu`minuuna billahi wa rasuulihii fa-idzaaasta'dzanuuka liba'dhi sya`nihim fa`dzan liman syi`ta minhum waastaghfir lahumullaha innallaha ghafuurun rahiim(un)
62. "Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mukmin ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan apabila mereka berada gotong royong Rasulullah dalam sesuatu urusan yang memerlukan pertemuan, mereka tidak meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya. Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu (Muhammad) mereka itulah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, maka apabila mereka meminta izin kepadamu lantaran sesuatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang kau kehendaki di antara mereka, dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
لَّا تَجۡعَلُواْ دُعَآءَ ٱلرَّسُولِ بَيۡنَكُمۡ كَدُعَآءِ بَعۡضِكُم بَعۡضٗاۚ قَدۡ يَعۡلَمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ يَتَسَلَّلُونَ مِنكُمۡ لِوَاذٗاۚ فَلۡيَحۡذَرِ ٱلَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنۡ أَمۡرِهِۦٓ أَن تُصِيبَهُمۡ فِتۡنَةٌ أَوۡ يُصِيبَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Laa taj'aluu du'aa-arrasuuli bainakum kadu'aa-i ba'dhikum ba'dhan qad ya'lamullahul-ladziina yatasallaluuna minkum liwaadzan falyahdzaril-ladziina yukhaalifuuna 'an amrihii an tushiibahum fitnatun au yushiibahum 'adzaabun aliim(un)
63. "Janganlah kau jadikan panggilan Rasul diantara kau menyerupai panggilan sebahagian kau kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur- angsur pergi di antara kau dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih."
أَلَآ إِنَّ لِلَّهِ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ قَدۡ يَعۡلَمُ مَآ أَنتُمۡ عَلَيۡهِ وَيَوۡمَ يُرۡجَعُونَ إِلَيۡهِ فَيُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُواْۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمُۢ
Alaa inna lillahi maa fiis-samaawaati wal ardhi qad ya'lamu maa antum 'alaihi wa yauma yurja'uuna ilaihi fayunabbi-uhum bimaa 'amiluu wallahu bikulli syai-in 'aliim(un)
64. "Ketahuilah sesungguhnya kepunyaan Allahlah apa yang di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia mengetahui keadaan yang kau berada di dalamnya (sekarang). Dan (mengetahui pula) hati (manusia) dikembalikan kepada-Nya, kemudian diterangkan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Dan Allah Maha mengehui segala sesuatu."
Penjelasan :
[1028]. Maksud ayat ini ialah: tidak pantas orang yang beriman kawin dengan yang berzina, demikian pula sebaliknya.
[1029]. Yang dimaksud wanita-wanita yang baik disini yakni wanita-wanita yang suci, cerdik balig dan muslimah.
[1030]. Maksud ayat 6 dan 7: orang yang menuduh istrinya berbuat zina dengan tidak mengajukan empat orang saksi, haruslah bersumpah dengan nama Allah empat kali, bahwa dia yakni benar dalam tuduhannya itu. Kemudian dia bersumpah sekali lagi bahwa dia akan kena laknat Allah kalau dia berdusta. Masalah ini dalam fiqih dikenal dengan Li'an.
[1031]. Berita bohong ini mengenai istri Rasulullah s.a.w. 'Aisyah r.a. Ummul Mu'minin, sehabis perang dengan Bani Mushtaliq bulan Sya'ban 5 H. Perperangan ini diikuti oleh kaum munafik, dan turut pula 'Aisyah dengan Nabi berdasarkan undian yang diadakan antara istri-istri beliau. Dalam perjalanan mereka kembali dari peperangan, mereka berhenti pada suatu tempat. 'Aisyah keluar dari sekedupnya untuk suatu keperluan, kemudian kembali. Tiba-tiba dia merasa kalungnya hilang, kemudian dia pergi lagi mencarinya. Sementara itu, rombongan berangkat dengan persangkaan bahwa 'Aisyah masih ada dalam sekedup. Setelah 'Aisyah mengetahui, sekedupnya sudah berangkat dia duduk di tempatnya dan mengaharapkan sekedup itu akan kembali menjemputnya. Kebetulan, lewat ditempat itu seorang sahabat Nabi, Shafwan ibnu Mu'aththal, diketemukannya seseorang sedang tidur sendirian dan dia terkejut seraya mengucapkan: "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, isteri Rasul!" 'Aisyah terbangun. Lalu dia dipersilahkan oleh Shafwan mengendarai untanya. Syafwan berjalan menuntun unta hingga mereka tiba di Madinah. Orang-orang yang melihat mereka membicarakannya berdasarkan pendapat masing-masing. Mulailah timbul desas-desus. Kemudian kaum munafik membesar- besarkannya, maka fitnahan atas 'Aisyah r.a. itupun bertambah luas, sehingga mengakibatkan kegoncangan di kalangan kaum muslimin.
[1032]. Ayat ini berafiliasi dengan sumpah Abu Bakar r.a. bahwa dia tidak akan memberi apa-apa kepada kerabatnya ataupun orang lain yang terlibat dalam menyiarkan isu bohong perihal diri 'Aisyah. Maka turunlah ayat ini melarang dia melaksanakan sumpahnya itu dan menyuruh mema'afkan dan berlapang dada terhadap mereka sehabis menerima eksekusi atas perbuatan mereka itu.
[1033]. Yang dimaksud dengan wanita-wanita yang lengah ialah wanita-wanita yang tidak pernah sekali juga teringat oleh mereka akan melaksanakan perbuatan yang keji itu.
[1034]. Ayat ini memperlihatkan kesucian 'Aisyah r.a. dan Shafwan dari segala tuduhan yang ditujukan kepada mereka. Rasulullah yakni orang yang paling baik maka pastilah perempuan yang baik pula yang menjadi istri beliau.
[1035]. Maksudnya: hendaklah pria yang belum kawin atau wanita- perempuan yang tidak bersuami, dibantu biar mereka sanggup kawin.
[1036]. Salah satu cara dalam agama Islam untuk menghilangkan perbudakan, yaitu seorang hamba boleh meminta pada tuannya untuk dimerdekakan, dengan perjanjian bahwa budak itu akan membayar jumlah uang yang ditentukan. Pemilik budak itu hendaklah mendapatkan perjanjian itu kalau budak itu berdasarkan penglihatannya sanggup melunasi perjanjian itu dengan harta yang halal.
[1037]. Untuk mempercepat lunasnya perjanjian itu hendaklah budak- budak itu ditolong dengan harta yang diambilkan dari zakat atau harta lainnya.
[1038]. Maksudnya: Tuhan akan mengampuni budak-budak perempuan yang dipaksa melaksanakan pelacuran oleh tuannya itu, selama mereka tidak mengulangi perbuatannya itu lagi.
[1037]. Untuk mempercepat lunasnya perjanjian itu hendaklah budak- budak itu ditolong dengan harta yang diambilkan dari zakat atau harta lainnya.
[1038]. Maksudnya: Tuhan akan mengampuni budak-budak perempuan yang dipaksa melaksanakan pelacuran oleh tuannya itu, selama mereka tidak mengulangi perbuatannya itu lagi.
[1039]. Yang dimaksud lubang yang tidak tembus (misykat) ialah suatu lobang di dinding rumah yang tidak tembus hingga kesebelahnya, biasanya dipakai untuk daerah lampu, atau barang-barang lain.
[1040]. Maksudnya: pohon zaitun itu tumbuh di puncak bukit ia sanggup sinar matahari baik di waktu matahari terbit maupun di waktu matahari akan terbenam, sehingga pohonnya subur dan buahnya menghasilkan minyak yang baik.
[1040]. Maksudnya: pohon zaitun itu tumbuh di puncak bukit ia sanggup sinar matahari baik di waktu matahari terbit maupun di waktu matahari akan terbenam, sehingga pohonnya subur dan buahnya menghasilkan minyak yang baik.
[1041]. Yang bertasbih ialah pria yang tersebut pada ayat 37 berikut.
[1042]. Orang-orang kafir, lantaran amal-amal mereka tidak didasarkan atas iman, tidaklah mendapatkan jawaban dari Tuhan di alam abadi walaupun di dunia mereka menduga akan mendapatkan jawaban atas amalan mereka itu.
[1043]. Masing-masing makhluk mengetahui cara shalat dan tasbih kepada Allah dengan ide dari Allah.
[1044]. Maksudnya: Dipanggil utnuk bertahkim kepada Kitabullah.
[1045]. Maksudnya: Di antara kaum muslimin dengan kaum muslimin dan antara kaum muslimin dengan yang bukan muslimin.
[1046]. Yang dimaksud dengan takut kepada Allah ialah takut kepada Allah disebabkan dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan yang dimaksud dengan takwa ialah memelihara diri dari segala macam dosa-dosa yang mungkin terjadi.
[1047]. Maksudnya: tiga macam waktu yang biasanya di waktu-waktu itu tubuh banyak terbuka. Oleh alasannya itu Allah melarang budak-budak dan anak-anak dibawah umur untuk masuk ke kamar tidur orang remaja tanpa idzin pada waktu-waktu tersebut.
[1048]. Maksudnya: tidak berdosa kalau mereka tidak dicegah masuk tanpa izin, dan tidak pula mereka berdosa kalau masuk tanpa meminta izin.
[1048]. Maksudnya: tidak berdosa kalau mereka tidak dicegah masuk tanpa izin, dan tidak pula mereka berdosa kalau masuk tanpa meminta izin.
[1049]. Maksudnya: anak-anak dari orang-orang yang merdeka yang bukan mahram, yang telah balig haruslah meminta izin lebih dahulu kalau hendak masuk berdasarkan cara orang-orang yang tersebut dalam ayat 27 dan 28 surat ini meminta izin.
[1050]. Maksudnya: pakaian luar yang kalau dibuka tidak menampakkan aurat.
[1051]. Maksudnya: rumah yang diserahkan kepadamu mengurusnya.
Video Surah An Nur
Dalam Surah An Nur terdapat ayat-ayat aturan dan petunjuk-petunjuk Allah bagi manusia, baik yang berafiliasi dengan hidup kemasyarakatan maupun dengan hidup berumah tangga. Kesemuanya itu merupakan cahaya yang menyinari kehidupan insan dalam menempuh jalan yang menuju kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sumber Referensi Terjemahan :
Departemen Agama RI