Pengertian, Ancaman Dan Efek Negatif Tanaman Transgenik

Ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang rekayasa genetika juga banyak dimanfaatkan oleh bidang pertanian dan flora pangan. Salah satu kerja rekayasa genetika yakni membuat flora transgenik. Tanaman transgenik yakni flora hasil rekayasa genetika dimana genetika flora diubah atau diatur dengan ditambah atau dikurangi semoga menjadi flora dengan kualifikasi tertentu. Namun banyak studi yang menyampaikan bahwa terdapat dampak negatif flora transgenik hasil rekayasa genetika tersebut. 

Ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang rekayasa genetika juga banyak dimanfaatkan oleh b Pengertian, Bahaya dan Dampak Negatif Tanaman Transgenik
Baca juga : Nama

Contoh flora transgenik terutama flora pangan yakni kedelai, padi dan jagung. Kedelai yang ditanam di Amerika Serikat dan hampir seluruh dunia Andalah produk transgenik. Demikian juga jenis jagung. Jagung yang banyak dijual dipasaran dan dimanfaatkan sebagai materi makanan maupun pakan ternak yakni jagung transgenik. Jagung transgenik hasil rekayasa genetika ini hak patennya dimiliki oleh sejumlah perusahaan multinasional atau transnasional besar dan distribusikan ke seluruh dunia. 

Jagung transgenik sama menyerupai padi, kedelai, tomat, wortel dan banyak lagi jenis flora pangan transgenik lainnya dibentuk dengan sifat-sifat tertentu. Tujuannya yakni membuat flora semoga tahan hama tertentu, lebih cepat dipanen, lebih banyak produktivitasnya, menarik dari segi bentuk, beda dari segi rasa dan sebagainya. Namun, ada dampak negatif flora transgenik yang harus diingat. Tanaman transgenik hasil rekayasa genetik sanggup mempunyai imbas pada kesehatan insan dan lingkungan serta membuat duduk perkara sosial ekonomi.

Dampak negatif flora transgenik bagi kesehatan diantaranya yakni kemungkinan terjadinya alergi yang lebih tinggi jawaban rekayasa terhadap gen tertentu pada flora tersebut. Perubahan genetika pada flora pangan sanggup kuat terhadap konsumennya. Pada jagung transgenik misalnya, sanggup meningkatkan resiko kanker dan munculnya jenis penyakit tertentu. Karena itu gerakan anti terhadap flora transgenik dan produsennya cukup besar bahkan di Amerika sekalipun. Beberapa negara di Eropa bahkan melarang masuknya flora transgenik di negara mereka.

Dilarangnya flora transgenik bukan saja sebab alasan kesehatan. Tanaman transgenik mendorong kerusakan pada ekosistem. Keanekaragaman hayati atau biodivesity terancam semakin hilang dengan munculnya produk transgenik. Orang semakin tidak kenal dengan flora varietas lokal, kehilangan pengetahuan ihwal kearifan dan pemuliaan flora lokal. Banyak sekali flora lokal tak dibudidayakan lagi sehingga punah. Padahal suatu varietas lokal telah menyesuaikan diri secara genetik terhadap perubahan lingkungan serta mempunyai banyak manfaat yang mungkin belum digali.

Jadi, dampak negatif flora transgenik sangat meluas. Tidak hanya mengancam kesehatan dengan sesuatu yang tidak terprediksikan serta mengancam daya tahan badan alami manusia. Kehadiran flora trasgenik secara meluas juga turut menghilangkan pengetahuan dan kearifan lokal sekaligus mengancam keanekaragaman genetika hayati. Monopoli dan paten terhadap flora transgenik yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan transnasional tertentu juga menguntungkan segelitir pihak serta memiskinkan dan membuat ketergantungan petani secara tidak langsung.
LihatTutupKomentar