Sabtu, 22 November 2014
Bagi Anda yang selalu update dengan dunia investasi, mungkin Anda pernah mendengar wacana Net Invest. Net Invest dijalankan oleh sebuah perusahaan berjulukan CV Net Invest. Perusahaan yang berlokasi di Manado ini bergerak di bidang investasi keuangan. Cara kerja Net Invest sendiri menarik perhatian banyak pihak alasannya yakni perusahaan ini menjanjikan laba bunga 100 % dalam 40 hingga 50 hari kerja dari jumlah investasi yang disetorkan nasabah. Tentunya laba investasi yang ditawarkan Net Invest ini sangat menggiurkan bukan? Karena Anda sanggup melipat gandakan uang Anda dengan cepat.
Namun, bisnis investasi Net Invest yang pernah laku bagus diserbu investor tersebut ternyata berujung tragis. Hal ini sanggup dibuktikan dari ditangkapnya pemilik Net Invest yang menjadi tersangka pelanggaran Undang-Undang Perbankan. Ditetapkannya pemilik Net Invest sebagai tersangka sendiri sudah terjadi semenjak final 2019. Dimana, bersamaan dengan itu perusahaan Net Invest kemudian ditutup oleh kepolisian dan tidak diizinkan beroperasi. Hal ini tentu harus dijadikan pelajaran bagi masyarakat yang ingin berinvestasi dan tergiur iming-iming investasi bodong.
Masyarakat harus memahami pola investasi bodong menyerupai cara kerja Net Invest tersebut. Bisnis investasi yang kondusif dan sehat tentunya mustahil memperlihatkan laba atau bunga modal yang tidak masuk akal. Investasi dengan laba yang tinggi rawan dengan kegagalan. Investasi resiko tinggi menyerupai pada jual beli saham-saham beresiko tinggi memang ada. Jika dana Anda dipakai untuk berinvestasi di bisnis yang beresiko tinggi tentu harus dilakukan sepengetahuan Anda dan sepenuh kesadaran.
Bisnis investasi yang keliru yakni apabila investor tidak mengetahui kemana dana mereka dipertaruhkan. Dengan kata lain, investor hanya tahu bahwa dengan menyetor sejumlah uang maka mereka akan mendapat laba hingga seratus persen. Tanpa mengetahui ada resiko-resiko mengenai dimana dan bagaimana investasi mereka telah ditanamkan. Inilah yang nampaknya terjadi pada Net Invest dan menyebabkan investasi di Net Invest menjadi tidak aman, mengandung resiko bahkan berbahaya.
Hal ini menyerupai himbauan oleh Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Utara dimana Net Invest beroperasi. Menurut OJK, masyarakat sebaiknya dalam melaksanakan transaksi keuangan apapun termasuk bentuk investasi supaya selalu memperhatikan rasionalitas. Termasuk menghitung risiko, biaya dan manfaat dari aneka macam jenis investasi yang ditawarkan. Penggunaan dana bersama sering kali diselewengkan oleh pihak pengelola bila tidak terdapat pengawasan dan payung aturan yang menaunginya, alasannya yakni itu masyarakat harus selalu berhati-hati.
Cara kerja Net Invest dalam mengumpulkan dana bila kita amati sangat menyerupai dengan perjuangan MLM. Namun demikian, produk yang ditawarkan lebih menjanjikan alasannya yakni berupa investasi sehingga akan lebih beresiko. Net Invest menjaring investor dengan cara menyebabkan investor tersebut sebagai partner. Dimana investor harus menyerahkan dana investasi. Selain itu, investor yang ada juga dibutuhkan akan menarik investor lainnya. Dengan demikian, cara kerja level upline dan downline pada MLM digunakan.