5 Kisah Nabi Musa AS : Firaun, Nabi Khidir, Mukjizat, dan Lainnya Lengkap

Nabi Musa A.S dilahirkan di Mesir pada zaman pemerintahan Raja Firaun. Firaun adalah raja kafir yang bahkan menganggap dirinya sebagai Tuhan semesta alam, sehingga ia sangat kejam. Pada artikel kali ini kita akan mengupas semua kisah Nabi Musa AS mulai dari yang berhubungan dengan firaun, mukzijat, nabi khidir AS, hingga kisahnya dengan Bani Israil. Mari disimak!

Kisah Nabi Musa dan Firaun

Pada suatu malam, Firaun bermimpi bahwa mahkota yang dipakainya hilang. Untuk mengartikan mimpi tersebut, Firaun memanggil ahli ramalnya. Berdasarkan ramalan, mimpi itu disebut merupakan pertanda bahwa pada suatu masa kekuasaan raja akan terancam oleh seorang bayi laki-laki yang sebentar lagi akan dilahirkan. Mendengar arti mimpi tersebut, Firaun kemudian memerintahkan bala tentaranya untuk membunuh semua bayi laki-laki yang lahir di negerinya.


Ketika bayi laki-laki putra dan istrinya, Yukabad telah berusia 3 (tiga) bulan, Alloh memberikan ilham kepada Yukabad ibu Musa. Ilham berisi perintah agar bayinya disembunyikan dalam peti dan dihanyutkan ke Sungai Nil. Ibunda Musa a.s., Yukabad tidak boleh bersedih hati dan karena Allah swt. Menjamin akan mengembalikan bayinya itu dan kelak ia akan menjadi seorang nabi dan rasul.

Akhirnya, peti yang dihanyutkan itu ditemukan oleh istri Firaun yang bernama Siti Asiah. Pada saat itu, Asiah sedang bersantai bersama dayangnya di tepi Sungai Nil. Bayi itu diambil dan dijadikan sebagai anak angkatnya dan dimulailah kisah Nabi Musa dan Firaun yang begitu dikenal ke seluruh penjuru dunia.

Hampir saja bayi itu dibunuh oleh Firaun, tetapi dicegah oleh istrinya, sebab ia tidak punya anak dan ia sangat sayang kepada bayi itu, hingga hendak mengangkatnya sebagai anaknya. Ketika bayi itu menangis hendak menyusu, istri Firaun segera mencari seorang wanita untuk menyusukannya. Akan tetapi, anehnya setiap wanita yang disuruhnya tidak dapat menyusukannya. Oleh karena bayi itu tidak mau, sehingga istri Firaun merasa kesedihan. Namun, akhirnya ada juga seorang wanita yang dapat menyusukannya dan ternyata ibu yang menyusukannya itu adalah Yukabad, ibunya sendiri.

Musa dibesarkan dalam istana kerajaan Firaun. Ketika Musa telah dewasa, beliau angkat oleh Allah swt. dijadikan utusan-Nya untuk membebaskan kaumnya yang ditindas oleh Firaun.

Mukjizat Nabi Musa

Sedikitnya ada 5 (lima) macam mukjizat yang diberikan oleh Allah swt. kepada Nabi Musa A.S.. Mukjizat tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Ketika Nabi Musa a s. dikejar-kejar oleh tentara Firaun, Nabi Musa diperintahkan untuk memukulkan tongkatnya ke Laut Merah. Setelah tongkatnya dipukulkan ke laut, atas kekuasaan Allah swt. di tengah laut itu terdapat jalan raya. Nabi Musa a.s. bersama kaumnya menyeberang ke seberang lautan dan selamat dari kejaran tentara Firaun. Sementara Firaun dan tentaranya tenggelam ditelan Laut Merah
  2. Di dalam surat Al A'raf ayat 160 diterangkan oleh Allah bahwa tongkat Nabi Musa a.s. dipukulkan ke sebuah batu dan memancarkan air dari batu besar itu
  3. Dalam surat Al Araf ayat 107, 117-120 dikisahkan, ketika Firaun mengumpulkan seluruh tukang sihir untuk memamerkan kehebatannya. Tukang-tukang sihir tersebut menjadikan tali tali menjadi ular beribu-ribu, Nabi Musa a.s. melemparkan tongkatnya dan berubah menjadi seekor ular besar dan menelan habis semua ular tukang sihir Raja Firaun Firman Alah Faalqa tasahu faiza hiya su'bänum mubin Artinya: "Maka Musa melemparkan tongkatnya, lalu tiba-tiba tongkat itu menjadi ular besar" (Q.S.AlAraf 17]: 107)
  4. Gunung Sinai atas kehendak Allah swt. diangkat oleh Nabi Musa a.s
  5. Mukjizat Kisah Nabi Musa a s. yang lain, dikirimnya belalang, kutu, katak, dan darah ke tengah-tengah kaum Raja Firaun.

Nabi Musa Membelah Lautan

Kisah Nabi Musa bersama pengikutnya Bani lsrail lari menyelamatkan diri. Firaun bersama tentaranya terus mengejar Nabi Musa dan pengikut-pengikutnya. Sampailah mereka di tepi laut dan terdesak tentara Firaun. Atas perintah Allah swt., Nabi Musa memukulkan tongkatnya ke atas air laut. Seketika laut terbelah dua dan di tengahnya ada jalan raya ang sangat luas dan indah. Nabi Musa bersama pengikutnya segera lari melalui jalan raya itu dan sampailah ke seberang lautan. Sementara itu, Firaun bersama tentaranya terus mengejar mengikuti jalan raya di tengah laut itu. Pada saat seluruh tentara Firaun telah berada di tengah-tengah jalan raya tersebut, laut yang terbelah dua itu berubah kembali menjadi air laut. Maka tenggelamlah Firaun dan semua tentaranya di tengah laut Merah. Akhir kisah Nabi Musa dengan seluruh pengikutnya selamat sampai di seberang Laut Merah, atas pertolongan Allah swt.

Kisah Nabi Musa AS. dengan Lembu Betina

Pada telah terjadi suatu pembunuhan karena harta pusaka. Namun tidak diketahui siapa yang membunuhnya. Kemudian Nabi Musa a.s. memerintahkan untuk menyembelih seekor lembu betina. Setelah lembu itu disembelih, maka diambil ekornya lalu dipukulkan pada mayat tersebut. Dengan izin Allah swt. mayat tersebut hidup kembali lalu berkata: "Yang membunuh aku adalah anakku sendiri". Setelah mayat tersebut berbicara kemudian mati kembali. Kisah ini tertuang dalam Firman Allah berikut:
"Lalu Kami berkata: Pukullah mayat itu dengan sebagian dari anggota sapi betina itu. Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dan memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan Nya agar kamu mengerti." (Q.S. Al Baqarah [2]: 73)

Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidhir

Untuk membuktikan kekurangan-kekurangan Nabi Musa, Allah swt. memerintahkan Musa menemui seorang hamba Allah di suatu tempat. Ia adalah hamba yang saleh dan cerdas.

Atas perintah Allah swt., Nabi Musa a.s. akhirnya mencari dan menemukan Nabi Khidhir A.S., seorang hamba Allah yang dikaruniakan ilmu yang sangat luas. Mahaguru ini berpesan kepada Nabi Musa a s. yang ingin belajar kepadanya dengan syarat tidak menanyakan segala perbuatan yang dilakukan sebelum waktunya diterangkan dan dijelaskan. Adapun perbuatan-perbuatan Nabi Khidhir a s. yang dipesan supaya jangan ditanyakan sebelum dijelaskan tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Perbuatan pertama yang dilakukan Nabi Khidhir a s. adalah mengambil beberapa papan geladak kapal yang sedang ditumpangi, kemudian melubangi kapal itu. Nabi Musa a.s. lupa akan janjinya dan terus bertanya: "Mengapa engkau lubangi kapal ini, hai Khidhir”? Nabi Khidhir a.s. enggan menjawab, tetapi dikatakan pula "Bukankah sudah kukatakan bahwa engkau tidak akan sabar mengikuti aku ?”
  2. Perbuatan kedua, Nabi Khidhir membunuh seorang anak kecil. Ini dianggap oleh Nabi Musa a s. sebagai suatu perbuatan yang mungkar. Nabi Musa lupa kepada janjinya untuk tidak bertanya kepada Nabi Khidhir: "Mengapa engkau bunuh anak yang masih suci tanpa dosa, hai Khidhir?" Nabi Khidhir berkata: "Bukankah sudah katakan bahwa engkau tidak akan sanggup bersabar bersamaku?”.
  3. Perbuatan ketiga, Nabi Khidhir mengajak Nabi Musa a.s. untuk menegakkan dinding memperbaiki sebuah bangunan yang telah roboh. Nabi Musa a.s. tidak sabar lag dan lupa pada janjinya, ia langsung bertanya kepada Nabi Khidhir: "Mengapa engkau tidak mau meminta upah memperbaiki bangunan rusak itu, hai Khidhir”? Nabi Khidir tidak menjawab. oleh karena Nabi Musa sudah tiga kali melanggar janji untuk tidak bertanya sebelum persoalan itu dijelaskan, maka Nabi Khidhir menyatakan sejak tu berpisah dengan Nabi Musa a s.

Namun, sebelum berpisah Nabi Khidhir menjelaskan apa yang telah dilakukan itu. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
  1. Perbuatan pertama aku lakukan, karena di negeri itu ada seorang raja yang suka merampas kapal milik rakyat yang masih baik. Kapal yang aku lubangi itu adalah milik orang yang sangat miskin dan merupakan kapal satu-satunya yang bisa dijadikan sumber penghasilan bagi keluarganya. Oleh sebab itu kapal tersebut aku lubangi agar tidak ikut dirampas oleh raja yang zalim itu.
  2. Perbuatan kedua aku lakukan, karena anak kecil itu kelak akan membuat fitnah bagi kedua orang tuanya apabila dia sudah dewasa.
  3. Perbuatan ketiga, aku perbaiki bangunan dan dinding rumah itu, karena bangunan milik anak yatim. Di bawah rumah tersebut tersimpan harta pusaka yang sangat banyak agar kelak ia mengambil harta pusakanya di bawah tembok yang aku perbaiki.

“Wahai Musa, apa yang aku lakukan bukan atas kemauan dan kehendak pribadi, tetapi atas tuntunan wahyu Allah swt. Aku berharap agar semua yang terjadi di hadapanmu ini akan menjadi pelajaran yang mendatangkan manfaat bagi umatmu demikian pesan Nabi Khidir yang mengakhiri kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir.

Untuk kesempurnaan tugasnya sebagai seorang rasul, kisah Nabi Musa as. Dilanjutkan dengan melakukan perjalanan ke Bukit Sina. Di sana ia menerima kitab suci Taurat, setelah 40 malam menetap di bukit tersebut. Selama kepergiannya itu, sebagian umatnya banyak yang murtad, padahal ia sudah meminta bantuan kepada saudaranya, Nabi Harun, AS. Sebagian umatnya menyembah patung sapi dari emas yang dapat berbicara. Patung tersebut adalah hasil karya pematung bernama Samiri, bapak Dajjal.

Demikianlah beberapa kisah Nabi Musa AS bersama Firaun, mukjizat, kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir, serta kisah-kisah lainnya. Semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Salam.
LihatTutupKomentar