Adakah Puasa Weton Berdasarkan Islam?

Puasa weton yaitu puasa yang dilakukan dikala hari kelahiran Jawa. Misalnya seseorang yang lahirnya Rabu Wage, maka ia akan berpuasa setiap hari rabu wage yang jatuh setiap selapanan sekali. Puasa weton biasanya dilakukan oleh mereka yang menganut Islam kejawen, yaitu orang yang meyakini nilai Islam sekaligus tradisi Jawa. Sementara manfaat puasa weton berdasarkan Islam bekerjsama tidak ada, alasannya tidak diatur dalam syariat. Sebagian pemuka Islam meyakini bahwa hal yang tidak diatur atau dicontohkan Nabi maka bukan ibadah. 
Walaupun puasa weton dianggap bid’ah, namun mereka yang mempercayainya tetap melaksanakannya. Hal ini alasannya mereka meyakini bahwa sekalipun puasa weton berdasarkan Islam tidak dianjurkan alasannya tidak ada dalilnya, tetapi banyak manfaatnya. Diantaranya melatih pengendalian diri, sebagai instropeksi diri, dalam hal semoga ingat umur dan ingat tujuan dilahirkan dan amanah yang diemban sebagai sebagai hamba Allah dimuka bumi. Juga factor kesehatan dan kedamaian hati dan pikiran yang bisa didapat dengan puasa. 

Sementara itu, Puasa yang dianjurkan berdasarkan Islam yaitu puasa Senin Kamis, puasa 6 hari di bulan Syawal, puasa Asyura , puasa Daud, puasa 3 hari setiap bulannya, puasa Arafah dan Puasa di bulan Syaban. Diluar itu, jenis puasa mutih, puasa weton, puasa alasannya hajat tertentu, puasa setiap hari dan sebagainya bukanlah puasa yang dianjurkan atau diajarkan oleh Rasulullah. Karena ia tidak dianjurkan, maka manfaat puasa weton berdasarkan Islam menjadi batal atau tidak ada, dan tidak dianggap sebagai ibadah. 

Justru berdasarkan beberapa pendapat, kalau seseorang menjalankan ibadah yang tidak ada perintahnya dalam Islam, tidak diajarkan oleh Rasulullah, maka apa yang ia lakukan termasuk bid’ah. Padahal kita hanya harus melaksanakan yang wajib, serta kalau bisa menjalankan yang sunnah. Berlebih-lebihan dalam ibadah tentunya tidak baik, bahkan bisa menjadi jalan bagi keburukan dan kesombongan. Sehingga kalau Anda ingin melaksanakan puasa weton pertimbangkan juga pendapat-pendapat tersebut. 

Sebagai gantinya, untuk mendapat manfaat puasa, atau menambah kualitas keimanan Anda, Anda bisa melaksanakan puasa Sunnah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah. Misalnya dengan menjalankan puasa menyerupai Nabi Daud. Yaitu puasa dimana sehari Anda berpuasa dan sehari tidak. Atau Anda bisa menjalankan jenis puasa sunnah lainnya yang berdasarkan Anda paling bisa memperlihatkan ketenangan jiwa, kesehatan, kedamaian dan menambah kedekatan Anda dengan Tuhan Yang Maha Esa. 

Nah, sehabis Anda mengetahui pandangan dan manfaat puasa weton berdasarkan Islam, sekarang apakah Anda akan tetap melakukannya? Hal tersebut kembali kepada keyakinan Anda. Jika Anda tetap ingin melaksanakan puasa weton tentu hal itu yaitu hak Anda. Namun yang patut diingat yaitu hal tersebut bukanlah ibadah, menyerupai halnya ibadah puasa Sunnah yang dianjurkan. Kaprikornus silakan dihitung sendiri bagaimana manfaat dan mudaratnya.
LihatTutupKomentar